Kamis, 02 November 2017

Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif


Sebulan terakhir kami sibuk berkeliling 24 kabupaten di Sulsel dalam rangka memfasilitasi kelas kewirausahaan sebagai bagian dari program Diklat Kewirausahaan dan Penghargaan Wirausaha Tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Propinsi Sulsel melalui Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Sulsel. Kami ada 7 tim fasilitator yang masing-masing terdiri dar 4 fasilitator tiap timnya.


Kegiatan ini cukup padat dengan jumlah peserta latih sebanyak tiga ribuan untuk seluruh kabupaten dimana setiap kelas terdiri dari kurang lebih 50 peserta. Bisa dibayangkan bagaimana kegiatan ini dilakukan dengan estafet. Jeda waktu pelatihan per kabupaten kadang hanya sehari atau setengah hari untuk kabupaten yang berdekatan.



Dengan kondisi demikian tentu bisa dibayangkan betapa banyak energi yang terkuras tidak hanya dalam menyajikan materi demi materi, namun juga dalam perjalanan berpindah dari satu kabupaten ke kabupaten lainnya. Jika tidak dikelola dengan baik, maka kondisi kehabisan energi sangat mungkin terjadi dan mempengaruhi kualitas fasilitasi kelas tentunya. Untuk mengatasinya, maka dibutuhan strategi pengelolaan kelas yang baik sehingga fasilitator/trainer tidak harus kehabisan energi yang banyak dalam memfasilitasi pelatihan.


Berikut artikel yang saya copas dari sebuah link, namun saya benar-benar lupa nama linknya karena sudah beberapa tahun yang lalu. Semoga ada yang menghubungi saya untuk memberi link yang tepat setelah membaca tulisan ini. Di dalam artikel berikut, penulis memaparkan beberapa tips bagi fasilitator dalam mengelola pelatihan agar lebih partisipatif.

Tips untuk Fasilitator Pelatihan Partisipatif

Salah satu komponen penting dalam transfer of knowledge antara orang luar (OL) dengan orang dalam (OD) adalah proses pelatihan metodologi partisipasi. Penting untuk diperhatikan, bahwa pelatihan metode yang partisipatif bukanlah satu-satunya cara transfer of knowledge. Agar bisa mencapai hasil yang maksimal, sebuah pelatihan metode partisipatif harus disampaikan melalui suatu proses yang interaktif, demokratis, setara, dan dinamis.
Berikut ini beberapa tips memfasilitasi suatu pelatihan partisipatif.

Tahap Persiapan

  • Pelatihan yang baik biasanya dilengkapi dengan modul pelatihan. Pelajarilah struktur atau susunan modul dengan teliti;
  • Kuasai langkah-langkah memandu suatu modul, termasuk bagaimana dan kapan menggunakan media-media yang ditetapkan;
  • Data peralatan dan bahan serta jumlah yang diperlukan untuk melakukan suatu sesi pelatihan, serahkan kepada panitia beberapa hari sebelum pelatihan;
  • Jika penyelenggara/fasilitator telah memahami gambaran proses pelatihan yang akan dilakukan, tentukan setting ruangan pelatihan. Ruang pelatihan yang ideal adalah yang berbentuk bujursangkar, dan  dilengkapi dengan kursi dan meja yang mudah dipindahkan. Kursi yang ideal untuk pelatihan partisipatif adalah kursi ‘kuliah’  (kursi yang dilengkapi dengan meja lengan untuk menulis). Mengapa? karena susunan kursi harus mudah diubah untuk diskusi kelompok, maupun simulasi/games. Jika tidak memungkinkan, susunlah meja dan kursi menjadi bentuk huruf U agar para peserta bisa saling bertatap muka.
Tahap Pelaksanaan Pelatihan

Selama pelatihan berlangsung, fasilitator bekerja sebagai satu tim pengelola pelatihan, oleh karena itu, kerjasama tim fasilitator harus senantiasa dijaga. Beberapa tips untuk kerjasama tim fasilitator adalah sebagai berikut:
  • Selama melibatkan diri dalam diskusi, perhatikan cara fasilitator utama membawakan materi belajar  dan hindari perdebatan dengan sesama fasilitator di depan peserta
  • Tunjukkan bagaimana cara berbeda pendapat yang baik, meskipun perbedaan pendapat itu terjadi sesama fasilitator; tetapi, hindari perbedaan pendapat yang menjatuhkan fasilitator lainnya.
  • Amati peserta-peserta yang pasif, dan bantulah fasilitator utama untuk membangkitkan partisipasi peserta-peserta ini dengan cara mendorong mereka berpendapat.
  • Ciptakan suasana tim kerja yang positif dan saling membantu sepenuhnya selama proses belajar. Pada saat pelatihan di kelas, fasilitator sebaiknya tidak pernah keluar-masuk ruangan seperti juga peserta lainnya.
  • Kembangkan suasana saling belajar antara fasilitator dan peserta, serta peserta dengan sesama peserta. Bersikaplah terbuka terhadap hal-hal yang belum dikuasai sehingga fasilitator dan peserta lain sama-sama mencari jalan keluarnya.

Kiat Mengendalikan Waktu

Ingatlah batas waktu. Jangan beranggapan bahwa dalam sebuah pelatihan yang partisipatif semua peserta harus berbicara tanpa memperhatikan waktu yang tersedia. Sekalipun diskusi berlangsung sangat baik dan partisipatif, fasilitator  harus ingat bahwa setiap topik dibatasi oleh waktu. Molornya waktu dari yang direncanakan, berdampak terhadap dukungan akomodasi dan logistik dari penyelenggara/panitia pelatihan. Beberapa tips untuk mengendalikan waktu:

  • Batasi jumlah pendapat untuk suatu permasalahan
  • Mintalah peserta yang sudah banyak berpendapat untuk memberi kesempatan pada peserta lain yang belum berpendapat.
  • Mintalah peserta untuk berbicara langsung kepada gagasan inti (tidak bertele-tele atau berpanjang lebar).
Demikian, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^