Sabtu, 19 Maret 2011

Apa sih 'Silicon Valley' itu?

Pertanyaan itu diajukan oleh seorang mahasiswa disaat sedang berlangsung Diskusi Kewirausahaan bersama Ms. Sarah Lacy di kampus STIE Nobel Makassar, pada Senin 14 Maret 2011. Kurang lebih 15 menit sebelum acara diskusi ditutup oleh pembicara dan setelah beebrapa pertanyaan peserta telah dijawab, sejenak ruangan menjadi riuh ketika pertanyaan itu mucul. Sejatinya memang, sebagai mahasiswa jurusan ekonomi yang juga seorang calon pengusaha, wajar jika hal itu ditanyakan mengingat Silicon Valley hanya sering dibahas oleh pengusaha yang memang sudah makan asam garam dalam dunia bisnis, terutama bisnis yang berkaitan dengan perkembangan teknologi. Bahasa lainnya, Silicon Valley paling populer dikalangan technopreneur.
Ms. Sarah Lacy, pembicara dalam diskusi saat itu, berasal dari San Fransisco yang merupakan seorang pakar kewirausahaan kelas dunia yang telah meneliti beberapa negara, juga penulis buku sekaligus reporter ekobis pada harian Businessweek di Amerika, serta senior editor pada “Techcrunch.com”, salah satu blog terbesar yang mengupas tentang tech entrepreneurship di dunia, dengan salah satu bukunya yang terkenal Once You’re Lucky, Twice You’re Good: The Rebirth of Silicon Valley and the Rise of Web 2.0 (Gotham Books, May 2008). Beliau tersenyum disaat dirinya dihadiahi pertanyaan tentang 'Apa itu Silicon Valley' kemudian menjelaskan secara singkat bahwa Silicon Valley adalah sebuah wilayah yang menjadi acuan dalam mengembangkan technologi kewirausahaan yang kemudian darisanalah asal muasal lahirnya beberapa perusahaan besar (industry) yang sekarang menjadi patron dan memimpin bisnis dunia.  
Untuk lebih jelasnya, berikut saya kutipkan tulisan dengan judul 'Perkembangan Bisnis Teknologi di Silicon Valley' yang ditulis oleh Amir Sambodo dan diposting oleh Imam Budi Raharjo di blognya http://imambudiraharjo.wordpress.com pada 2 February 2010.

Pendahuluan

Silicon Valley di California, Amerika Serikat, menjadi kiblat dunia bisnis teknologi, karena keberhasilan daerah ini mengembangkan bisnis teknologi tinggi yang didukung oleh Stanford University, para inovator, teknopreneur dan modal ventura. Berkembangnya Silicon Valley sebagai pusat bisnis teknologi tinggi bukanlah terjadi melalui suatu grand design yang dibuat pemerintah atau dunia usaha. Silicon Valley berkembang karena luapan hasil-hasil riset dari Stanford University, yang ditangkap oleh para teknopreneur dan kemudian dimodali oleh para pemodal malaikat (angel investor).

 Para imigran yang tertarik untuk mencari emas mendatangi area yang saat ini dikenal sebagai Silicon Valley sekitar tahun 1849. Institusi pendidikan yang menjadi kunci keberhasilan Silicon Valley adalah Stanford University yang didirikan pada tahun 1891. Stanford University menjadi sumber pengembangan ide untuk membangun industri. Industri pertama yang berdiri dimotori oleh David Starr Jordan, presiden Stanford University, adalah Federal Telegraph Company. Pada awal abad ke-20 juga muncul penemuan dan pengembangan dari triode vacuum di Palo Alto yang dipelopori oleh Lee de Forest, kemudian dilanjutkan dua dekade kemudian dengan pertumbuhan industri tabung radio (radio tube).
Prof. Fred Terman yang kemudian menjadi dekan fakultas teknik Stanford University memainkan peran penting dalam menjembatani hasil-hasil riset di Stanford dengan dunia industri. Pada tanggal 1 Januari 1939 dua orang lulusan Stanford University meluncurkan perusahaan peralatan pengukuran elektronik dari garasi mobil mereka di Palo Alto dengan bantuan Prof. Terman. Enam dekade kemudian perusahaan mereka Hewlett-Packard menjadi perusahaan besar di Silicon Valley dengan penjualan mencapai US$47,1 milyar. Mereka adalah pelopor bisnis teknologi di Silicon Valley. Selain Stanford dan Hewlett-Packard, Fairchild Semiconductor, Xerox PARC dan Apple Computer adalah perusahaan-perusahaan yang berpengaruh terhadap perkembangan Silicon Valley.

Silicon Valley menjadi legenda dengan keberhasilannya mencetak perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi seperti National Semiconductor dalam bidang integrated circuit, Intel dalam bidang advanced micro devices, Apple Computer dalam bidang komputer personal, Sun Microsystems dalam bidang workstations, Silicon Graphics dalam bidang 3D graphics, Oracle dalam bidang database software, 3Com dan Cisco Systems dalam bidang network computing, dan Yahoo! sebagai pelopor dalam web search engine.
Jaringan kerja yang sangat cepat berkembang di Silicon Valley akhir-akhir ini diciptakan oleh para imigran Cina dan India. Imigran Cina dan India menguasai 27 persen dari perusahaan teknologi tinggi di Silicon Valley yang berkembang dalam kurun waktu 1990-1998. Dengan semakin banyaknya lulusan perguruan tinggi di Amerika Serikat yang berasal dari Asia, maka terbentuk asosiasi etnis di Silicon Valley yang mengelompokkan dirinya menjadi etnis Cina Daratan, Cina Taiwan dan India. Kelompok etnis ini menjadi mentor dan sumber pembiayaan awal bagi para teknopreneur muda yang mencoba keberuntungannya berbisnis di Silicon Valley. Sebagian dari imigran tersebut kembali ke tanah airnya untuk membangun kawasan bisnis teknologi, dan menjadi jembatan yang kukuh dalam transfer pengalaman dari Silicon Valley ke kawasan bisnis teknologi yang kemudian mereka bangun.

Peranan Stanford University

Stanford University mempunyai peran yang sangat besar dalam perkembangan Silicon Valley. Sejarah keterlibatan Stanford University dalam bisnis teknologi dimulai ketika Prof. Fred Terman sebagai dekan fakultas teknik hampir frustrasi menghadapi persoalan langkanya kesempatan kerja untuk lulusan jurusan listrik pada awal 1936. Ia mengarahkan para lulusan tersebut untuk memulai usaha sendiri. Perusahaan yang didanainya sendiri adalah Hewlett-Packard yang didirikan oleh dua orang muridnya pada tahun 1939. Prof. Terman adalah pemodal malaikat yang menanamkan modalnya sebesar US$ 500 sebagai modal bibit (seed capital). Bill Hewlett dan Dave Packard membangun perusahaan yang mengembangkan standar produk yang terbaik, manajemen perusahaan dan kesejahteraan karyawan yang kemudian menjadi acuan bagi perusahan-perusahaan di Silicon Valley dan wilayah lainnya. Hewlett-Packard mewakili perusahaan pemula yang dibangun oleh pengajar dan alumni Stanfor University dalam bidang peralatan elektronik dan instrumentasi.
Untuk melihat sejauh mana pengaruh Stanford University dalam pengembangan Silicon Valley, perlu didefinisikan bahwa perusahaan pemula Stanford University adalah perusahaan dengan teknologi yang dikembangkan dari hasil riset Stanford University dan mayoritas pendirinya adalah pengajar, mahasiswa atau alumni Stanford University.
Gambar 1. Pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Silicon Valley


(Sumber: The Silicon Valley Edge, A Habitat for Innovation and Entrepreneurship, Edited by Chong Moon Lee, William F. Miller, Marguerite Gong Hancock, Henry S. Rowen, Stanford University Press, Stanford, Calif. 2000)
Dari gambar 1 terlihat plot perkembangan penjualan sampai dengan tahun 1996 dengan umur perusahaan dari perusahaan yang dimulai dari perusahaan pemula Stanford University. Pada gambar tersebut diperlihatkan pula data dari Intel, Microsoft dan Netscape sebagai perbandingan perusahaan yang bukan berasal dari Stanford University (Microsoft bukan merupakan perusahaan Silicon Valley). Karena skala pada garis vertikal adalah dalam skala logaritmik, dan skala pada garis horizontal adalah linier, maka garis lurus pada grafik ini dapat diinterpretasikan sebagai tingkat pertumbuhan gabungan tahunan (compound annual growth rate).
Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa perusahaan yang umur bisnisnya kurang dari 30 tahun menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang umur bisnisnya lebih dari 30 tahun. Perusahaan yang umur bisnisnya kurang dari 30 tahun umumnya bergerak dalam bisnis personal computing, networking dan bioteknologi.

Dengan menganalisis data ekonomi dasar dari beberapa ratus perusahaan, dapat disimpulkan pengaruh perusahaan pemula Stanford University dalam perkembangan ekonomi Silicon Valley. Perbandingan antara pendapatan seluruh perusahaan di Silicon Valley dengan seratus perusahaan yang berasal dari perusahaan pemula Stanford University. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel 1 untuk tahun 1988 dan 1996.
Tabel 1. Pendapatan perusahaan pemula Stanford
dibandingkan total perusahaan Silicon Valley
(Sumber: The Silicon Valley Edge, A Habitat for Innovation and Entrepreneurship, Edited by Chong Moon Lee, William F. Miller, Marguerite Gong Hancock, Henry S. Rowen, Stanford University Press, Stanford, Calif. 2000) 
Dari tabel 1 terlihat bahwa dengan memasukkan Hewlett-Packard, perusahaan pemula Stanford menyumbang 60 persen dari total pendapatan Silicon Valley pada tahun 1988 dan 1996.

Peranan Fairchild Semiconductor

Fairchild Semiconductor didirikan oleh delapan ilmuwan fisika dan insinyur dari Shockley Semiconductor Laboratories pada tahun 1957 untuk membuat transistor silicon yang mutakhir (advanced transistor silicon). Mereka adalah Sheldon Roberts, Eugene Kleiner, Jean Hoerni, Gordon Moore, Jay Last, Victor Grinich, Julius Blank dan Robert Noyce, kesemuanya adalah ahli-ahli yang sangat kreatif dengan latar belakang pendidikan yang tinggi. Lima orang menyandang gelar dalam bidang ilmu fisika dan telan melakukan riset yang sangat mendalam dalam bidang spectroscopy, metalurgi dan solid state physics. Noyce adalah solid state physicist dari MIT dan satu-satunya ahli dalam bidang semikonduktor. Seperti Noyce dan Last, Robert adalah ahli metalurgi yang menyandang gelar Ph.D dari MIT, dan Moore adalah physical chemist dari CalTech, yang telah berpengalaman dalam bidang spectroscopy dari gas panas untuk program peluru kendali di John Hopkins. Terakhir adalah Hoerni, ilmuwan fisika dari Swiss dengan dua gelas Ph.D dari Oxford University dan University of Geneva.

Sebelum mendirikan Fairchild Semiconductor, para ilmuwan tersebut bergabung dengan Shockley Semiconductor Laboratories, perusahaan semikonduktor kecil di semenanjung San Fransisco, yang didirikan pada musim semi tahun 1956. William Shockley pendiri perusahaan tersebut telah mengembangkan junction transistor pada tahun 1948, suatu penemuan yang berharga, sehingga Shockley kemudian menerima hadiah Nobel dalam ilmu fisika. Shockley dan kedelapan ilmuwan yang direkrutnya memilih Bay Area karena keindahannya dan kedekatannya dengan Sierra Nevada Mountains. Prof. Frederick Terman dari Stanford University yang sangat berharap masuknya bisnis dalam bidang elektronika ke daerah Bay Area, meminta dengan sangat agar Shockley membuka laboratorioumnya di dekat kampus Stanford. Gayung bersambut, Shockley berasal dari Palo Alto dan ibunya tinggal di sana, sehingga ia memilih membangun laboratoriumnya di Palo Alto agar dekat dengan ibunya.

Fairchild Semiconductor menghasilkan produk pertamanya untuk memenuhi permintaan IBM pada awal musim panas 1958, kemudian memperkenalkan transistor NPN ke pasar pada pameran dagang Wecson pada bulan Agustus di tahun yang sama. Fairchild juga mengembangkan desain komponen baru yang sangat radikal seperti integrated circuit yang menjadi tulang punggung industri elektronik pada tahun 1960an.
Fairchild Semiconductor memiliki pengaruh yang sangat besar kepada perkembangan industri elektronik di semenanjung San Fransisco. Para pendiri Fairchild dan rekan bisnis mereka di Hayden Stone memainkan peran penting dalam terbentuknya industri modal ventura di semenanjung San Fransisco. Arthur Rock yang mempunyai posisi penting di Fairchild mendirikan perusahaan modal ventura pertama di semenanjung bermitra dengan Thomas Davis. Mereka mendirikan Davis and Rock Fund pada tahun 1961. Untuk mendapatkan modal yang dibutuhkan, mereka mengumpulkan dana dari industriawan di Bay Area. Para pendiri Fairchild yang menerima US$ 250.000 setelah menjual Fairchild Semiconductor ke Fairchild Camera pada tahun 1959 adalah kelompok pertama yang didekati. Empat orang pendiri Fairchild menginvestasikan dananya di Davis and Rock Fund. Disamping itu para pendiri Fairchild secara independent juga mendanai perusahaan-perusahaan di Silicon Valley yang mengembangkan usaha berbasis sains dan teknologi. Kemudian tumbuh banyak modal ventura lainnya, diantaranya adalah Kleiner Perkins yang tumbuh dengan pesat. Maka Silicon Valley menjadi pusat pertumbuhan modal ventura yang terbesar di Amerika Serikat pada akhir 1960an dan awal 1970an.

Perkembangan modal ventura dan pertumbuhan Fairchild yang sangat pesat ditambah lahirnya perusahaan-perusahaan baru yang mengaplikasikan hasil riset dan pengembangan menjadi landasan bagi berkembangnya kawasan semenanjung untuk berusaha di bidang teknologi pada tahun 1960an. Dua puluh enam perusahaan dalam bidang silicon didirikan di kawasan tersebut pada kurun waktu 1960 dan 1969. Perusahaan-perusahaan baru tersebut hampir seluruhnya dibangun oleh manajer atau insinyur yang pernah bekerja di Fairchild. Mereka membangun sembilan belas perusahaan antara tahun 1966 dan 1969. Di antara perusahaan-perusahaan tersebut yang terkenal antara lain Intersil dan Intel yang dibangun oleh Noyce dan Moore pada tahun 1968. Pada waktu Fairchild mempunyai karyawan sebesar 1.400 orang pada tahun 1960, perusahaan-perusahaan pecahannya mampu mengembangkan lapangan kerja bagi 12.000 teknisi, insinyur dan operator di kawasan semenanjung.

Peranan Imigran Asia


Perkembangan Silicon Valley yang sangat pesat pada tahun 1970 dan 1980an membutuhkan tenaga kerja yang pada akhirnya menarik para imigran untuk mengadu nasib di Silicon Valley. Pada tahun 1990, sepertiga dari ilmuwan dan insinyur di Silicon Valley adalah imigran. Dua pertiga dari imigran tersebut berasal dari Asia dengan mayoritas berasal dari Cina dan India, sehingga Silicon Valley dikenal sebagai rumah dari IC, bukan saja berarti integrated circuit, tetapi berarti juga India dan Cina. Menurut data sensus tahun 1990, 51 persen imigran berasal dari Cina, 23 persen India, dan sisanya Vietnam (13 persen), Filipina (6 persen), Jepang (4 persen) dan Korea (3 persen).

Pertumbuhan imigran India dan Cina di Silicon Valley berbeda dengan imigran tradisional yang bekerja di sektor ekonomi dengan tingkat teknologi yang rendah. Para imigran ini mengembangkan kemampuan teknopreneur mereka dalam bidang teknologi tinggi yang dinamis. Salah satu indikator dari keberhasilan para imigran tersebut adalah banyaknya perusahaan yang mereka bangun yang menjual sahamnya di pasar modal. Pada tahun 1999, imigran Cina membangun 40 perusahaan publik dengan basis teknologi tinggi, sedangkan imigran India membangun lebih dari 25 perusahaan publik.

Imigran Cina dan India membangun perkumpulan profesional mereka terlepas dari perkumpulan profesional di Silicon Valley seperti American Electronics Association, Institute of Electrical and Electronics Engineers dan Software Entrepreneurs Forum. Mereka menjadi anggota perkumpulan profesional Silicon Valley tersebut tetapi kurang aktif dibandingkan keaktifan mereka di perkumpulan profesional etnis seperti Monte Jade Science and Technology Association, North America Taiwanese Engineers Association yang menggunakan bahasa Mandarin dalam pertemuan mereka. Dengan semakin banyaknya imigran profesional dari Cina daratan, oraganisasi profesional mereka juga berkembang terpisah dari para profesional asal Taiwan, bahkan mereka membuat replika organisasi yang mereka tiru dari organisasi imigran Taiwan. North American Chinese Semiconductor Association yang beranggotakan imigran Cina daratan adalah replika dari Chinese American Semiconductor Professionals Association yang didirikan imigran Taiwan.

Organisasi-organisasi profesional yang didirikan imigran Taiwan dan India menjadi wahana yang sangat penting dalam pembinaan lintas generasi etnis masing-masing, mereka melakukan investasi dan mentoring melalui media organisasi-organisasi tersebut. Para senior yang terlebih dahulu tinggal di Silicon Valley memberikan bimbingan dan mentoring kepada generasi muda yang belum banyak pengalamannya di Silicon Valley, bahkan tidak sedikit yang berperan sebagai pemodal malaikat untuk bisnis pemula.
Kehadiran imigran Cina Taiwan menimbulkan hubungan yang erat antara Silicon Valley dengan Hsinchu Science Park di Taiwan. Sedangkan imigran India di Silicon Valley merupakan pelopor berkembangnya cloning Silicon Valley di Hyderabad dan Bangalore.

*Cuplikan Bab 1, sub-bab 1.3 dari buku berjudul “Membangun Teknopreneur: Menyongsong Gelombang Baru Bisnis Teknologi”, karya Amir Sambodo, diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas, Desember 2004.

Peta perusahaan-perusahaan di Silicon Valley

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^