Tidak sedikit pelaku UMKM yang bermimpi produknya bisa masuk
di pasar ritel. Sebuah kebanggan jika mendapatkan produknya di lemari pajangan di
toko ritel modern yang pengunjungnya cukup ramai dari kalangan menengah ke
atas. Dalam bayangan UMKM, jika produk sudah masuk ke pasar ritel, kemungkinan
besar omset akan meningkat, dan produk akan semakin dikenal luas.
Tetapi, apakah omset benar-benar bisa naik? Produk semakin
dikenal? Jangkauan pasar makin luas? Untuk menjawabnya kita harus menyiapkan
banyak hal. Sebelum masuk ke ritel modern, sebaiknya perlu diperhatikan
hal-hal berikut untuk bisa memastikan apakah anda benar-benar siap dengan
segala kondisi dikemudian hari.
Jaminan Kualitas
Ketika toko ritel menerima produk anda untuk
masuk dalam daftar produk yang mereka jual, itu artinya produk anda dianggap
berkualitas dan bisa bersaing denga produk sejenis di pasaran. Secara nasional,
sebuah produk dikatakan sesuai standar kualitas jika memenuhi persyaratan dari
Badan Standar Nasional (BSN). Lalu produk akan diberi sertifikati Standar Nasional
Indonesia (SNI). Namun secara umum, Kualitas disini meliputi aspek kemasan,
label, daya tahan produk, rasa untuk produk maknan, perijinan dan aspek lain
yang mendukung. Intinya, produk anda sudah memenuhi standar kualitas yang
mereka tetapkan. Jadi jika ingin bermitra dengan toko ritel, penuhi standar
yang mereka tetapkan.
Jaminan Stok
Masuk ke pasar riteil, berarti anda harus
siap dengan stok yang selalu tersedia. Karena jika permintaan ritail kemudian
meningkat, maka tidak ada alasan bagi anda untuk tidak mengisi kekosongan di
lemari pajangan. Jika itu terjadi, anda akan dinilai sebagai pengusaha setengah
hati. Kapan pun produk anda diminta, maka tidak ada alasan untuk mengatakan
tidak. tidak sedikit UMKM yang di black list oleh ritel modern karena ketidakmampuan mereka menyediakan stok tepat waktu (restock).
Jaminan Cashflow
Cashflow atau arus kas, adalah ruhnya
usaha. Yang jika arus kas anda negatif berarti tidak ada lagi uang tunai
dalam bisnis anda. Bahasa lainnya, anda dinyatakan bangkrut. Mengapa anda harus
bisa menjamin cashflow jika masuk ke pasar ritel? Karena sistem pembayaran di
pasar ritel tidak secara tunai, alis kredit. Anda memasukkan barang hari ini,
jangan berharap langsung dibayar tunai oleh toko. Tunggulah beberapa hari kemudian sesuai aturan yang diberlakukan oleh toko tersebut.
Bisa jadi 14 hari kemudian, 21 hari kemudian atau bahkan 1 bulan, baru kemudian
pembayaran dilakukan.
Selama jangka waktu tersebut, tentu anda
membutuhkan persediaan dana tunai yang cukup untuk menutupi pengeluaran yang
ada. Jika uang tunai tidak mencukupi, berarti satu-satunya jalan adalah menambah
lagi modal atau hutang. Menambah hutang berarti menambah beban biaya usaha. Biaya
yang besar tentu berpengaruh terhadap perolehan laba.
Jaminan Waktu dan Tenaga
Waktu anda akan banyak tersita untuk
bolak-balik memeriksa ketersediaan stok di toko ritel. Karena beberapa toko ritel
tidak megurusi hal itu. Mereka menyerahkan sepenuhnya kepada UMKM untuk
menjamin stok produk mereka di lemari pajangan. Jika produk anda masuk kategori
slow moving (lambat diserap pasar), maka ada jeda waktu untuk melakukan
pekerjaan lain. Tetapi jika produk anda kategori fast moving (cepat laku) maka
kegiatan anda bolak balik ke toko memeriksa stok akan sering dilakukan dan
tentunya menyita tidak hanya waktu tapi juga tenaga.
Kondisi demikian tentu jika dilakukan oleh
anda sendiri, akan menguras energi yang tidak sedikit. Apalagi jika usaha anda
dikelola sendiri, dimana mulai dari penyiapan bahan baku, produksi, pemasaran
hingga pencatatannya dilakukan oleh anda sendiri. olehnya itu, untuk memastikan
semuanya berjalan lancer, maka sebaiknya anda menugaskan satu orang karyawan
yang khusus menangani supply barang ke toko ritel. Jika tidak, besar kemungkinan anda akan
menyerah lalu kemudian usaha anda akan tercatat sebagai supplier gagal. Dan itu
akan menjadi catatan buruk terutama bagi toko ritel.
Masuk ke pasar ritel tanpa persiapan atau perencanaan
yang matang, ibarat melakukan perjalanan panjang tanpa membawa bekal. Kehabisan
bekal di perjalanan bisa menghentikan langkah anda. Demikian halnya binsis,
tanpa perencanaan yang matang bisnis anda akan stagnan. Bukanlah sebuah
kebanggan masuk ke pasar ritel tanpa persiapan melainkan menciptakan jurang dalam, yang jika anda terjerembab ke dalam sulit untuk naik kembali. Jadi, berfikirlah sebelum
memutuskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^