Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) merupakan penopang perekonomian bangsa. Kita bahkan tidak dapat
menafikan betapa sangat besar peran UMKM dalam menekan angka pengangguran,
menyediakan lapangan kerja, mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan
kesejahteraan dan membangun karakter bangsa melalui kewirausahaan.
Pada pertengahan 2011, data
pertumbuhan UMKM di Indonesia menunjukkan angka lebih dari 53 juta, dengan
jumlah tenaga kerja terserap mencapai angka 102 juta. Hal ini semakin menunjukkan
besarnya potensi UMKM dalam peningkatan kesejahteraan rakyat.
UMKM di
Sulsel
Salah satu contoh produk UMKM |
Dari total UMKM di Sulsel, jumlah UMKM
untuk sektor perdagangan mencapai 408.677 unit usaha, sektor jasa mencapai
214.567 unit usaha, sektor produksi 108.134 unit dan industri sebanyak 16.745
unit usaha.
Seiring dengan pertumbuhan UMKM
yang semakin meningkat, ada beberapa hal yang dianggap masih menjadi kendala
ataupun masalah yang dirasakan oleh sebagian besar UMKM yang tersebar diseluruh
daerah. Beberapa bidang yang membutuhkan pendampingan dan penguatan di
antaranya Tehnik Produksi, Manajemen Keuangan dan Pemasaran, sering menjadi
keluhan mereka. Disinilah peran seorang pendamping sangat dibutuhkan untuk
memfasilitasi pelaku UMKM untuk menjadikan usaha mereka tumbuh dan berkembang
dengan baik. Berbagai macam bentuk layanan pendampingan yang diberikan tentunya
harus berdasarkan kebutuhan masing-masing UMKM.
Pengalaman
Mendampingi UMKM
Kunjungan ke desa binaan yang mengelola tambak |
Perbedaan karakteristik UMKM sangat
dipengaruhi oleh budaya atau kultur wilayah dimana UMKM berlokasi. Pendekatan
yang digunakan ikut menentukan keberhasilan pendampingan di lapangan. Salah
satu yang penting dalam hal ini adalah penggunaan bahasa yang tepat dalam
memberikan layanan konsultasi untuk membuat pelaku UMKM cepat memahami
informasi yang mereka terima. Untuk itu, sangat penting bagi seorang pendamping
untuk memahami budaya dan karakteristik UMKM dampingannya sebelum benar-benar
turun menyelesaikan permasalahan yang ada.
Memberikan pelatihan singkat kewirausahaan melalui game bisnis |
Yang menarik dari kelompok-kelompok
ini adalah 90 persen anggotanya menggunakan bahasa daerah setempat sebagai alat
komunikasi sehari-hari. Meski sebenarnya mereka mengerti dengan bahasa
Indonesia, namun untuk memudahkan pendampingan, setidaknya kami selaku
pendamping harus bisa beradaptasi dengan mereka, meskipun hanya dengan
menggunakan beberapa kosa kata penting.
Tujuannya adalah mereka dapat memahami apa yang disampaikan dalam proses
pendamingan. Di samping itu, akan memberikan dampak psikologi terhadap penerimaan
mereka akan keberadaan pendamping dalam komunitas mereka.
Pendekatan ini menjadi sangat penting,
karena untuk membentuk mereka menjadi kelompok usaha adalah pekerjaan yang
membutuhkan ketahanan mental yang ekstra kuat. Karena setelah terbentuk, ide
usaha mereka baru bisa berjalan di tahun kedua. Artinya, dua tahun adalah waktu
yang dibutuhkan oleh pendamping untuk mengenali dan mendalami karakter mereka
melalui budaya dan kebiasaan mereka.
Mengajarkan pembukuan kepada kelompok usaha pesisir |
Untuk itu, keberadaan sebuah lembaga pengembangan bisnis atau Business Depelopment Service Provider (BDS-P) adalah penting untuk menjadi payung dalam menemukan kekuatan posisi mereka sebagai konsultan bagi UMKM.
Problematika
UMKM
Timbulnya beragam permasalahan
sangat berkaitan erat dengan keberadaan pendamping atau fasilitator dalam
mendampingi UMKM. Minimnya bimbingan menjadikan UMKM sulit untuk berkembang
karena factor-faktor tersebut diatas. Dengan kata lain, kemajuan UMKM sangat
ditentukan oleh besar kecilnya peran pendamping di lapangan.
Berdasarkan pengamatan dan penglaman dalam
memberikan konsultasi atau pendampingan, terdapat beberapa jenis kendala atau
permasalahan yang sering dikeluhkan oleh UMKM, yaitu:
- Kualitas sumber daya manusia UMKM yang masih rendah serta minimnya pengetahuan dan kompetensi kewirausahaan mengakibatkan rendahnya produktivitas usaha dan tenaga kerja. Hal tersebut juga tampak pada ketidakmampuan mereka dalam hal manajemen usaha, terutama dalam hal tata tertib pencatatan / pembukuan.
- Banyak UMKM yang belum memiliki badan hukum yang jelas. Sebagian UMKM juga kurang memiliki pengetahuan tentang aspek legalitas dan perizinan, termasuk persyaratan yang harus dipenuhi dan prosedur yang ditempuh dalam proses pengurusannya.
- Kurangnya inovasi produk. UMKM dinilai masih kurang menguasai teknologi, manajemen, informasi dan pasar. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, UMKM memerlukan biaya yang relatif besar, apalagi jika dikelola secara mandiri.
- UMKM juga masih menghadapi kendala dalam hal akses modal dan pendanaan. Akibatnya, UMKM kesulitan dalam meningkatkan kapasitas usahanya atau mengembangkan produk-produk yang mampu bersaing. Sebagian besar UMKM belum cukup tersentuh oleh pelayanan lembaga keuangan formal (bank). Sehingga tidak sedikit dari UMKM terpaksa memanfaatkan jasa lembaga keuangan mikro yang tradisional -meskipun dengan beban dan resiko yang cukup memberatkan- demi mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.
- Kurangnya tenaga pendamping di lapangan menyebabkan banyak UMKM yang belum tersentuh layanan konsultasi dan pendampingan. Dengan demikian, sangat dibutuhkan kehadiran lembaga pengembangan bisnis untuk memfasilitasi pelaku UMKM dan memberikan layanan sesuai kebutuhan mereka.
Beberapa Solusi
Yang Ditawarkan
Pemberdyaan UMKM melalui
pendampingan merupakan langkah strategis untuk memajukan UMKM agar tumbuh dan
berkembang secara matang. Munculnya berbagai permasalahan dalam mengelola
sebuah usaha hendaknya dijadikan sarana pembelajaran untuk menemukan solusi
terbaik. Tidak satupun UMKM yang tidak mengalami kendala dalam pertumbuhannya.
Akan tetapi setiap kendala hendaknya dijadikan tantangan untuk melakukan
perbaikan dalam semua aspek manajemen di dalamnya.
Maka untuk menyelesaikan
masalah-masalah tersebut, ada beberapa hal yang perlu dilakukan:
- Pemerintah hendaknya menyediakan tenaga pendamping yang handal yang memiliki kapasitas mampu menangani dan menyelesaikan setiap masalah yang muncul pada UMKM, serta meningkatkan kapasitas pendamping UMKM melalui perlatihan dan bimbingan berkesinambungan. Karena seiring berjalannya waktu, akan semakin beragam pula tingkat kesulitan dan masalah yang akan dihadapi di lapangan.
- Dukungan dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk menyediakan program khusus pemberdayaan UMKM dengan menyiapkan anggaran khusus untuk memajukan UMKM, baik untuk UMKM itu sendiri, maupun untuk kesejahteraan pendampingnya.
- Di setiap daerah, perlu kiranya disediakan sebuah wadah pelayanan yang maksimal untuk membantu UMKM agar dapat berkembang lebih baik lagi. Sebuah wadah yang lebih dikenal dengan istilah SENTRA LAYANAN UMKM sebagai pusat konsultasi dan pendampingan UMKM, yang bertujuan untuk memfasilitasi UMKM yang mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya, juga sebagai pusat peningkatan kapasitas dan pemberdayaan UMKM secara terpadu.
jos bu artikelnya
BalasHapusMudah-mudahan manfaat pak ,,, baru belajar nih,,, mohon diajari ya.... :)
Hapusbagus sekali tulisannya bu
BalasHapusagar lebih mantap lagi,saran saya supaya halamannya tidak terlalu panjang dalam satu postingan,mgk bs dibagi kepada bbrpa.
sukses ya!
Trimakasih Pak Hamdani ...udah mampir kesini, udah ngasih komentar,,, sangat membangun,, sukses buat bapak ... :)
HapusBagus buk, untuk berbagi pengalaman dan untuk belajar lagi.
BalasHapusmantap artikelnya bu, (y)
BalasHapus