Sabtu, 29 Mei 2010

Mari Budayakan Batik

Ada Apa Dengan Batik???
Batik -sebagai warisan budaya leluhur kita- memiliki karakter dan keunikan tersendiri yang tidak hanya membuat kagum orang yang memakainya, namun juga bagi setiap mata yang memandang akan menilai batik sebagai khasanah kekayaan budaya bangsa Indonesia yang patut dibanggakan. Dan kalau kita cermati, maka akan kita dapatkan keaneka ragaman corak batik yang berbeda dari masing-masing daerah. Setiap Kabupaten atau Suku, memiliki corak Batik yang khas. Tetapi yang sampai saat ini dapat kita saksikan adalah corak batik yang pada umumnya berasal dari pulau Jawa. Di Jawa pun akan kita temukan bermacam-macam corak. Ada istilah Batik Solo, Batik Pekalongan, Batik Jogja, Batik Tasik, Batik Madura, dan lain sebagainya. Sedangkan dari luar Jawa ada Batik Kalimantan, Batik Lombok, Batik Flores, Batik Padang, juga Batik Sulawesi yang banyak terinspirasi dari kebudayaan, Bugis, Toraja dan Mandar. Ada beberapa alasan orang memakai batik, diantaranya; - karena ingin menghidupkan warisan budaya bangsa kita - karena batik nyaman digunakan - Batik bisa mewakili semua suasana, formal maupun non formal - Batik harganya murah - Motifnya unik - karena menyukai batik, dll Bagi sebagian pemakai batik, mereka mengenal Batik hanya sebatas pada motifnya saja. Mereka senang bisa memakai Batik. Selebihnya mereka kurang faham kalau ternyata ada beberapa jenis batik sesuai dengan tehnik pembatikannya yang kemudian mengakibatkan harganya menjadi berbeda. Mereka hanya mengenal satu batik. Batik ya Batik, demikian menurut mereka. Padahal,, mereka kurang faham kalau ternyata ada yang namanya Batik Tulis, Semi Tulis, Batik Cap atau Printing. Inilah yang terjdi ketika seseorang menawarkan Pakaian jenis Batik Tulis kepada seorang pembeli. Dengan bangga si penjual menawarkan batiknya sambil meyebutkan keunggulannya karena jenisnya adalah batik tulis. Mendengar harga yang lumayan tinggi, pembeli menawar dan bertanya mengapa harganya bisa semahal itu. Padahal selama ini ia membeli batik paling mahal harganya 50 ribu rupiah. Si penjual kembali menjelaskan, namun lagi-lagi pembali berucap bahwa jenis-jenis batik seperti itu tidaklah penting baginya. Yang dia tahu bahwa batik ya batik,,,, harganya pun murah. Yang penting baginya adalah motifnya. Kualitas bukan yang nomor satu, asal sudah bisa memakai batik itu sudah bisa membuatnya bangga. Wah,,, salut juga ya sama orang seperti ini. Tapi kalau tidak banyak tahu tentang batik, bagaimana bisa kita menjelaskan kepada orang lain, dan bagaimana bisa kita mengajak orang lain untuk membudayakan batik ini? Kemarin Batik sempat diklaim oleh negara lain sebagai ciri khas budaya mereka. Tapi syukurnya sudah dipatenkan dan diakui oleh UNESCO bahwa Batik adalah hanya ada dan dimiliki oleh Indonesia -thanks for UNESCO-. Dan sekarang orang-orang asing pun mulai merasakan nikmatnya memakai batik. Bahkan dalam salah satu fotonya, sang pemilik Microsof Bill Gates sedang mengenakan Batik. Wow,,, kalau orang lain saja bangga dengan Batik, kenapa kita tidak? Padahal kita -Indonesia- kan pewarisnya. So,,,, mari budayakan Batik!!!