Rabu, 25 September 2013

Menjadi Dewasa

Menjadi dewasa, rupanya bukanlah hal yang sulit. Namun tidak pula semudah membalikkan telapak tangan. Karena menjadi dewasa ternyata harus melewati proses. Tanpa proses panjang, seseorang akan sangat sulit untuk menjadi pribadi yang dewasa. Ada yang mengatakan bahwa, semakin kita berumur, makin bertambah usia, akan membuat kita makin dewasa. Harapannya, dan harusnya memang begitu. Faktanya, sebahagian kita telah memiliki usia yang bukan lagi remaja, bahkan sudah kepala empat, namun pola pikir dan perilaku kita masih seperti remaja bahkan kekanak-kanakan. Sebaliknya, ada orang yang usianya masih remaja, namun cara berpikir, perilaku dan tutur katanya sudah sangat dewasa. Lalu bagaimana dengan anda???
Yang kita ketahui, bahwa kedewasaan seseorang mencerminkan kematangan sikap dan fikirannya, yang berimplikasi pada kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan. Anda setuju??
Seiring dengan bertambahnya usia, ada beberapa factor yang sangat mempengaruhi tingkat kedewasaan seseorang, baik dalam kata, sikap, maupun pola pikirnya, yaitu:

   Pendidikan / Pengetahuan
Semakin tinggi pendidikan seseorang, berarti semakin banyak ilmu yang menjadi referensinya dalam mengelola fikiran, sikap, tutur kata dan pengambilan keputusannya. Hal ini akan membuat dia makin bijaksana dalam membuat keputusan karena dengan ilmunya dia mempertimbangakan banyak hal sebelum memutuskan.
2.   Wawasan
Seseorang yang berilmu belum tentu berwawasan luas. Karena wawasan yang luas ditunjukkan dengan kemampuan seseorang dalam menggali lebih dalam ilmu yang dimilikinya sehingga cara pandanganya lebih terbuka dan fleksibel. Seorang yang berwawasan luas mampu memandang setiap persoalan dengan cara pandang yang berbeda dan beragam. Tidak hanya dengan cara pandangnya sendiri. Karena menilai sesuatu dari sudut pandang kita sendiri membuktikan keegoisan kita dan sempitnya wawasan yang dimiliki.
3.   Pengalaman
Pengalaman adalah guru yang sangat berharga. Pengalaman didapatkan tidak dengan teori semata, tetapi langsung pada proses mempraktekkan teori itu. Karena terkadang teori bertentangan dengan keadaan di lapangan sehingga membutuhkan kebijkasanaan dalam menyikapinya. Seseorang yang pengalamannya banyak, akan tercermin dalam ketepatan sikapnya disaat menghadapi persoalan hidup.

Dengan demikian, jika ingin menjadi lebih dewasa, maka banyaklah menuntut ilmu, bergaullah dengan banyak orang agar wawasan menjadi lebih luas, dan amalkan ilmu yang sudah dipelajari agar pengealaman menjadi lebih banyak. Ilmu tanpa pengamalan, akan mengurangi pengalaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^