Menjadi dewasa, rupanya bukanlah
hal yang sulit. Namun tidak pula semudah membalikkan telapak tangan. Karena
menjadi dewasa ternyata harus melewati proses. Tanpa proses panjang, seseorang
akan sangat sulit untuk menjadi pribadi yang dewasa. Ada yang mengatakan bahwa,
semakin kita berumur, makin bertambah usia, akan membuat kita makin dewasa.
Harapannya, dan harusnya memang begitu. Faktanya, sebahagian kita telah
memiliki usia yang bukan lagi remaja, bahkan sudah kepala empat, namun pola
pikir dan perilaku kita masih seperti remaja bahkan kekanak-kanakan.
Sebaliknya, ada orang yang usianya masih remaja, namun cara berpikir, perilaku
dan tutur katanya sudah sangat dewasa. Lalu bagaimana dengan anda???
Yang kita ketahui, bahwa
kedewasaan seseorang mencerminkan kematangan sikap dan fikirannya, yang
berimplikasi pada kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan. Anda setuju??
Seiring dengan bertambahnya usia,
ada beberapa factor yang sangat mempengaruhi tingkat kedewasaan seseorang, baik
dalam kata, sikap, maupun pola pikirnya, yaitu:
1 Pendidikan / Pengetahuan
Semakin tinggi pendidikan seseorang,
berarti semakin banyak ilmu yang menjadi referensinya dalam mengelola fikiran,
sikap, tutur kata dan pengambilan keputusannya. Hal ini akan membuat dia makin
bijaksana dalam membuat keputusan karena dengan ilmunya dia mempertimbangakan
banyak hal sebelum memutuskan.
2. Wawasan
Seseorang yang berilmu belum tentu berwawasan
luas. Karena wawasan yang luas ditunjukkan dengan kemampuan seseorang dalam
menggali lebih dalam ilmu yang dimilikinya sehingga cara pandanganya lebih
terbuka dan fleksibel. Seorang yang berwawasan luas mampu memandang setiap
persoalan dengan cara pandang yang berbeda dan beragam. Tidak hanya dengan cara
pandangnya sendiri. Karena menilai sesuatu dari sudut pandang kita sendiri
membuktikan keegoisan kita dan sempitnya wawasan yang dimiliki.
3. Pengalaman
Pengalaman adalah guru yang sangat
berharga. Pengalaman didapatkan tidak dengan teori semata, tetapi langsung pada
proses mempraktekkan teori itu. Karena terkadang teori bertentangan dengan
keadaan di lapangan sehingga membutuhkan kebijkasanaan dalam menyikapinya.
Seseorang yang pengalamannya banyak, akan tercermin dalam ketepatan sikapnya
disaat menghadapi persoalan hidup.
Dengan demikian, jika ingin menjadi lebih
dewasa, maka banyaklah menuntut ilmu, bergaullah dengan banyak orang agar
wawasan menjadi lebih luas, dan amalkan ilmu yang sudah dipelajari agar
pengealaman menjadi lebih banyak. Ilmu tanpa pengamalan, akan mengurangi
pengalaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^