Usaha ternak ayam broiler salah satu usaha yang dianggap
keuntungannya berbanding lurus dengan resikonya. Besarnya untung yang dapat
diraih hamper sama besar dengan resiko yang dihadapi. Banyak factor yang dapat
mempengaruhi, diantaranya adalah penyakit flu burung, dan harga pasar yang
tidak menentu. Jika kondisi ini kemudian tidak dapat disikapi dengan bijak oleh
peternak itu sendiri, maka bukan saja kerugian yang akan diperoleh, namun
kemacetan usaha ini bukan hal yang mustahil.
Sehubungan dengan hal tersebut, beberapa peternak yang
tergabung dalam Himpunan Petani dan Peternak Bangkala Barat (HPPBB) Jeneponto bersama
beberapa mitra usaha mereka dalam hal ini perusahaan penyuplai bibit dan pakan,mengadakan
temu diskusi pada hari Ahad (12/5) di Café Masagena Boulevard Panakkukang.
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menemukan solusi terhadap beberapa
masalah yang dianggap dapat mengganggu perkembangan usaha ini kedepannya.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa usaha ternak ayam broiler saat
ini mengalami lesu pasar dimana harga ayam di pasaran menurun secara drastis.
Berdasarkan informasi pasar yang terakhir disebutkan bahwa harga satu ekor ayam
anjlok dari Rp 17.000 menjadi hanya Rp 8.000 per kilogram.
Menurut Warka Amin, Manajer HRD PT. Ciomas Persda Satwa,
bahwa lesunya usaha ternak ayam dewasa ini juga disebabkan oleh makin banyaknya
perusahaan pemasok bibit dan pakan, kemudian distribusi bibit dan pakan yang
sulit, serta semakin banyak pula peternak yang lahir baik sebagai usaha mandiri
maupun atas dasar kemitraan.
Untuk itulah, lanjut Amin, sangat diperlukan adanya
intervensi pihak pemerintah melalui regulasi yang mengatur harga ayam agar
tidak terjadi monopoli pasar oleh pihak-pihak tertentu. Juga perlunya
pendampingan bagi peternak terkait pola manajemen yang baik, serta perbaikan
pola pikir dan karakter pengusaha, agar mereka dapat menyikapi setiap
permasalahan yang ada dengan bijak agar dapat bertahan dalam situasi usaha yang
sangat berat sekalipun.
Diskusi yang difasilitasi oleh Lembaga Pengembangan Bisnis
Makassarpreneur ini dihadiri oleh Direktur Makassarpreneur bersama tim
pendampingnya, perwakilan mitra usaha pemasok bibit dan pakan, dan beberapa
perwakilan peternak ayam broiler asal kabupaten Jeneponto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^