Sabtu, 11 Agustus 2012

Ramadhan Bagi Enterpreneur


Ramadhan bukan saja sebagai bulan yang berlimpah rahmat, berkah, ampunan dan pahala didalamnya, akan tetapi Ramadhan juga merupakan bulan ide bisnis. Betapa tidak, selama Ramadhan, sangat jelas terlihat tingkat konsumsi masyarakat lebih tinggi dari pada daya produksinya. Ini terbukti dengan hadirnya Pasar Jajanan
Buka Puasa di beberapa titik, hadir pula beberapa lokasi Pasar Murah atau Bazar, ditambah dengan jam buka Mal dan Pusat Perbelanjaan lainnya menjadi lebih panjang dari hari biasanya.

Meski pernyataan tersebut masih perlu pembuktian, namun bukan hal yang mustahil jika melihat fenomena yang ada sekarang. Pada tulisan seri pertama dengan judul ‘30 juta per hari untuk Jajan’, penulis pun sudah memberikan salah satu fakta melalui hasil pengamatan di salah satu Pusat Jajanan Ramadhan. Demikianlah adanya, bahwa hasrat belanja masyarakat kita masih lebih besar jika dibandingkan dengan kemauan untuk memproduksi barang.

Melihat fenomena ini, bagi sebagian yang memiliki kepekaan akan menangkap adanya peluang untuk memperoleh keuntungan. Artinya, ada banyak ide bisnis yang bisa lahir berkaitan dengan kebutuhan masyarakat selama Ramadhan. Mulai dari urusan Makanan, Pakaian,  Jasa Pengiriman, Parcel, Jasa Keuangan, dan lain-lainnya. Sepertinya hampir semua sendi kebutuhan selama Ramadhan bisa menjadi lahan bisnis. Tentunya, sekali lagi hanya bagi mereka yang jeli pengamatannya.

Ramadhan memang semakin mendekati akhir. Namun di penghujungnya akan menjadi meomen yang lebih bergairah bagi sebagian besar masyarakat. Bergairah tidak hanya dalam hal rohani/ibadahnya (itu sudah seharusnya) namun juga dalam pemenuhan kebutuhan jasmaninya (yang ini harus dikaji).

Seringkali di akhir Ramadhan sebagian besar kita menyibukkan diri dengan belanja berbagai macam keperluan rumah tangga. Karena itulah beberapa Mal memperpanjang jam bukanya hingga pukul 12.00 malam. Padahal sejatinya akhir Ramadhan hendaknya dijadikan momen untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah kepada Allah. Karena Ramadhan datangnya hanya sekali dalam setiap tahunnya. Meski sebenarnya berbisnis di bulan Ramadhan bukan sebuah kesalahan, namun akan menjadi lebih baik jika keduanya bisa berjalan dengan seirama.

Ibadah tidak harus rusak karena bisnis, dan bisnis pun tidak harus mati hanya karena alasan ibadah semata. Maka hendaknya bisnis tetap jalan sebagai sarana ibadah kita. Karena bisnis yang baik adalah bisnis yang dengannya kita bisa semakin dekat dengan Allah. Adalah bisnis yang tetap mengacu pada aturan dan hukum Allah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dengan demikian, nilai ibadah kita akan menjadi lebih besar dari sekedar upaya kita untuk memenuhi kebutuhan jasmani. Mari jadikan bisnis kita sebagai lahan dakwah, bukan sebaliknya, menjadikan dakwah sebagai lahan bisnis. Wallahu’alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^