Jumat, 23 Desember 2011

Mengenang Jasa Ibu

Wahai para anak,,, “apa yang telah kau persembahkan untuk ibu kalian?”
Para suami.... “Apa yang telah anda berikan kepada istri tersayang dan ibu mertua?”
Para istri.....”Apa yang telah kalian perbuat untuk ibu mertuamu?”
Kaum ibu...”Apa yang telah kalian berikan buat anak-anak tersayang?
Dan kepada kamu Wanita seluruhnya...”Apa yang kalian telah perbuat untuk mengangkat derajat kaummu?”


Hari Ibu, hari dimana kita semua layak untuk mengintropeksi tentang peran kita masing-masing selama ini dalam membangun peradaban kehidupan. Bahwa Ibu adalah yang nomor satu mamang wajar. Karena Ibu telah berjuang bekerja keras dalam proses keberadaan kita dikehidupan ini. Keberadaan kita yang telah ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa sangat ditentukan oleh peran Ibu sebagai bentuk amanah yang dititipkan kepadanya. Hidup matinya melahirkan kita adalah juga penentu hadir tidaknya kita dimuka bumi ini. Maka pantaslah jika surga berada dibawah telapak kakinya. 

Kemuliaan seorang ibu adalah juga kemuliaan wanita, karena ibu adalah wanita. Wanita yang mulia adalah wanita yang memahami tugas dan tanggung jawabnya dalam kehidupan yang dijalaninya, yang kemudian dihadirkan dalam perilaku dan tutur katanya yang lembut dan penuh kasih. Kelembutan hanya dimiliki oleh wanita. Kelembutanlah yang menjadikan kaum wanita diamanahi tugas untuk menjadi ibu yang mengandung, melahirkan dan membesarkan anaknya. Bukan laki-laki!

Sebagian menganggap bahwa tugas menjadi seorang ibu adalah pekerajaan ringan. Namun dibalik itu terdapat banyak hal berupa kesulitan, ketidaknyamanan, kelelahan dan keletihan seorang ibu dalam menjalankan amanah sebagai bentuk perhatian, tanggung jawab sekaligus pengabdiannya terhadap semua yang mereka sayangi. Tidak ada kata menyerah dan tidak pernah mengeluh, ibu kita telah menjadikan kita seperti adanya saat ini. Kasih sayang ibulah yang harus pertama dan utama untuk kita syukuri diatas melimpahnya nikmat Allah di muka bumi ini. 

Ibu tidak pernah meminta balasan apapun atas pengabdiannya selama ini. Pun tidak mengharapkan materi melimpah sebagai hadiah atas pengorbanannya. Tapi yang ibu harapkan hanyalah sikap dan perilaku indah yang dapat membuatnya tersenyum dalam menikmati masa tuanya. Karena tumpukan harta tidak akan mampu menyembuhkan luka hati yang mereka rasakan. Karena ibu telah mewakafkan hidupnya untuk kita semua. Dia dengan ikhlas menjadikan nyawa sebagai taruhannya dan menempatkan satu kakinya di liang kubur ketika melahirkan kita anaknya. Lalu masihkah pantas keadaan yang demikian dibalas dengan perihnya luka hati akibat tutur kata dan perilaku kita yang merasa paling benar?

Para anak, hormati dan sayangi ibu kalian. Para suami, sayangi dan cintai istri kalian sepenuh hati dan hormati ibu serta ibu mertua kalian. Para ayah, sayangi dan lindungi putri kalian. Karena mereka semuanya adalah wanita. Selamat hari ibu buat kita semua!

1 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^