Rabu, 14 Desember 2016

Berbagi Tips Mengatasi Grogi di Depan Umum


Saya aslinya seorang introvert. Susah ngomong kalo gak diajakin ngomong duluan. Suka dengar curhatnya orang tapi nggak pernah mau curhat. Ngomong di depan umum? Wow... serasa bumi mau rubuh.

Pengalaman pertama ngomong di depan umum, ikut lomba baca puisi waktu kelas 1 SD. Baru baca judul, udah nangis duluan. Mandeg beberapa menit baru kemudian lanjut setelah dibujuk 😄. Trus kelas 3 ikut lomba ceramah ramadhan. Diatas mimbar, kaki serasa gak berpijak saking lemas karena grogi. Tapi alhamdulillah juara. Setelah itu, ga pernah lagi selain diskusi di kelas. Itupun kalau diskusi mesti badan lemes, tangan ikut dingin. Akhirnya terbiasa diskusi.

Pas SMA, bicara di forum menjadi kebiasaan karena aktif di organisasi remaja mushollah di sekolah. Tidak terasa groginya karena seringnya ngomong di forum khusus muslimah. Jadi suasananya agak tertutup.

Begitu masuk dunia kerja, kegiatan ngomong di depan umum adalah tuntutan. Jadi harus bisa dan harus mau.
Momen pertama tampil di depan umum, yaitu saat menjadi MC di acara Seminarnya Bang Ippho, Marketing With Love. Persiapannya luar biasa. Mulai dari bikin konsep, ngapalin, ngomong di depan cermin, semua dilakukan. Pas latihan sih, mulai bisa hilang groginya, tapi begitu hari H, pas ketemu Bang Ippho, tiba-tiba keringat dingin, gemetaran, dan konsep yang dihapal nyaris hilang🙈

Akhirnya tarik nafas yang panjang, tahan beberapa detik, lalu dihembuskan. Berkali- kali hal itu saya lakukan, hingga acara dimulai, saya masih kedinginan. Bukan karena AC, tapi karena grogi. Untuk melawannya, saya mensugesti diri dengan anggapan bahwa semua yang ada di hadapan saya, saya anggap sebagai botol, bukan sebagai orang. Dengan begitu, saya bisa melawan grogi dan memulai acara sesuai konsep yang saya buat😊

Pengalaman berikutnya, meski yang kedua, ternyata saya masih grogi juga. Saat itu saya diminta jadi MC untuk seminar dan taringnya pak Iman Supriyono. Semua persiapan serupa saya lakukan, dan alhamdulillah, pak Iman mentraining kilat saya tentang bagimana menjadi MC khusus untuk kegiatan beliau. Dari situlah saya belajar dan menjadi terbiasa berbicara di depan umum. Dan dengan itu pula, status saya naik menjadinasisten trainer nya pak iman untuk Training FSQ batch I di Makassar. Ah, jadi kangen pengen ketemu beliau lagi. Semoga suatu saat🙏

Setelah melewati itu semua, berbicara di depan umum tidak lagi menjadi momok menakutkan. Cukup tarik nafas aja sebelum berbicara untuk merilekskan fikiran.


Sebagian orang mengatakan, bahwa perasaan grogi itu ada karena perasaan takut saat menatap mata audiens. Oleh seorang teman saya dianjurkan untuk tidak menatap langsung mata mereka, tetapi tataplah titik diantara kedua alis mereka. Bukan tepat pada mata. Menatap satu orang tidak harus lama. Cukup sekejap, lalu pindahkan tatapan ke audiens lainnya. Dengan begitu kita merasa lebih nyaman.

Perasaan grogi itu, bagi saya sangat sulit untuk hilang, hanya saja kadarnya yang berkurang. Sampai saat ini pun kadang masih grogi saat di depan umum. Tapi tergantung juga dengan kondisi forumnya. Jika dihadiri oleh mereka yang lebih berpengalaman, tentunya saya butuh persiapan yang lebih baik sebelum tampil.

Hal yang penting adalah membangun kepercayaan diri. Berpikirlah bahwa kita bisa melakukan itu. Yakinlah bahwa kita bisa berbicara di depan audiens. Toh kita sama-sama ingin belajar. Jika orang lain bisa, maka kita pun bisa melakukan hal yang sama.

Selamat berlatih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^