Perpustakaan adalah
pusat informasi dan ilmu pengetahuan yang seharusnya berperan aktif dalam
mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan yang dimaksud adalah bagaimana
menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan yang didalamnya benar-benar
dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup mereka.
Namun sayangnya, sebagaian besar masyarakat kita belum
optimal dalam memanfaatkan perpustakaan, bahkan menganggap perpustakaan adalah
kebutuhan para pelajar dan mahasiswa yang sedang dalam penyusunan tugas.
Perpustakaan dalam
pandangan masyarakat kita tidak lebih dari sebuah ruangan khusus yang di
dalamnya terdapat ratusan bahkan ribuan buku, skripsi, majalah dan surat kabar,
dimana pengunjung dapat membaca atau meminjam buku dan sejenisnya. Ruang yang
digambarkan dengan kondisi dan suasana yang sepi, lengang, dan tidak sedikit
yang berdebu. Dijaga oleh petugas dengan penampilan yang dingin dan kurang
ramah, maka kesan sebuah perpustakaan di benak masyarakat kita menjadi negatif.
Olehnya itu, tidak
heran jika kemudian pengunjung dari perpustakaan adalah umumnya mereka yang
datang karena tuntutan kebutuhan akan informasi tertentu yang berkaitan dengan
status akademik dan profesi yang sedang mereka jalani. Sangat sedikit
pengunjung yang hadir karena kesadaran diri akan pentingnya informasi dan
pengetahuan sebagai pijakan dalam mengikuti setiap perkembangan zaman.
Hal tersebut kemudian
menjadi penyebab masih rendahnya minat baca dan lemahnya kapasitas menulis di
masyarakat kita, terutama di desa dan daerah terpencil. Padahal sejatinya,
bacaan sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan pribadi
dan kemajuan bangsa. Ini pula yang menjadikan masyarakat
di negara lain lebih maju dibanding masyarakat kita. Bahkan pada tahun 2012,
UNESCO mencatat index minat baca di Indonesia hanya 0,0001. Artinya, dalam
setiap 1.000 orang di Indonesia, hanya ada 1 yang memiliki minat baca. Sebuah
angka yang memberi sinyal langkah mundur bagi peradaban bangsa jika tidak
segera ditingkatkan.
Untuk
mendukung perpustakaan sebagai cikal bakal peradaban, pemerintah telah
mengeluarkan Undang-undang No.43 tahun 2007 tentang Perpustakaan. Di dalamnya
dengan sangat jelas dikatakan bahwa perpustakaan adalah sarana pembelajaran
masyarakat sepanjang hayat. Perpustakaan ada untuk meningkatkan kecerdasan dan
keberdayaan bangsa, dimana sangat penting untuk melibatkan masyarakat di
dalamnya. Dan untuk memaksimalkan peran dan fungsi perpustakaan tersebut, maka
perlu disediakan layanan perpustakaan yang sesuai dengan kemajuan teknologi dan
informasi.
Dijelaskan
pula bahwa, pemerintah harus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memajukan
perpustakaan sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca dan tulis masyarakat.
Tanpa sinergi yang kuat, cita-cita untuk mencerdaskan masyarakat melalui
perpustakaan akan sulit terwujud. Dengan bersinergi, ada beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat melalui pengembangan
perpustakaan, khususnya di pedesaaan.
1.
Meningkatkan
Kualitas Layanan Perpusdes
Rendahnya minat baca
masyarakat desa dan kurangnya antusiasme untuk berkunjung ke perpustakaan bisa
disebabkan karena beberapa hal terkait pelayanan di perpustakaan, yakni:
- Kurangnya kesadaran bahwa membaca adalah jembatan informasi dan ilmu pengetahuan. Masyarakat kemudian tidak menjadikan membaca sebagai sebuah kebutuhan.
- Ketersediaan bahan bacaan (buku, majalah, dll) yang terbatas bahkan sangat kurang
- Tidak tersedianya layanan yang melibatkan teknologi komunikasi dan informasi, dalam hal ini computer dan internet.
- Penataan ruangan yang kurang menarik
- Ketidakpastian layanan perpustakaan karena petugas jaga yang kadang ada kadang tidak, menyebabkan perpustakaan menjadi lebih sering tutup dari pada buka.
- Lokasi perpustakaan yang kurang strategis
- Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat, sehingga mereka tidak tahu jika di desanya ada perpustakaan.
Untuk mengatasi masalah
tersebut, maka hal pertama yang harus dilakukan oleh perpustakaan desa adalah
harus berani melakukan pembenahan untuk meningkatkan kualitas layanannya.
Sarana fisik berupa fasilitas belajar (buku, komputer dan internet) harus bisa
dimaksimalkan. Sarana non fisik berupa pelayanan terhadap pengunjung adalah
poin penting yang tidak dapat diabaikan. Kedua factor tersebut menjadi kunci
dalam menciptakan kenyamanan setiap pemustaka yang hadir.
Adalah sangat penting
juga untuk membekali petugas perpustakaan (pustakawan) dengan keterampilan yang
mendukung fungsi dan tanggungjawab mereka dalam memberikan pelayanan kepada
setiap pengunjung yang datang, yakni keterampilan tata kelola (manajemen)
perpustakaan dan strategi pengembangan perpustakaan sebagai pusat kegiatan
belajar yang tentunya harus berbasis teknologi komunikasi dan informasi
sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
2.
Menjadikan
Perpusdes Sebagai Center of Community Engagement
Sudah saatnya
perpustakaan desa dijadikan sebagai pusat kegiatan yang melibatkan masyarakat
sekitar. Anggapan masyarakat bahwa perpustakaan hanya sebagai tempat membaca
dan meminjam buku, harus segera dirubah.
Fungsi perpustakaan pun
tidak lagi sekedar sebagai penyedia buku dan sumber literature lainnya. Tetapi
perpustakaaan harus bisa dijadikan sebagai pusat pelatihan keterampilan (life skill) bagi masyarakat, terutama
pelatihan bagaimana mengolah sumber daya lokal menjadi sebuah produk yang
bernilai jual. Perkembangan era digital pun menuntut adanya pelatihan computer
dan internet bagi masyarakat desa. Ini sangat penting agar masyarakat pedesaan
menjadi melek teknologi, dapat beradaptasi dan menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Setiap kegiatan
pelibatan masyarakat (community
engagement) yang dilakukan oleh perpustakaan desa sebaiknya disesuaikan
dengan segment masyarakat. Pemuda, petani, kaum perempuan dan pelaku usaha
mikro kecil adalah element yang mayoritas dan memiliki peran strategis dalam
pembangunan desa. Potensi dan kapasitas mereka akan menjadi emas yang terpendam
jika tidak dikembangkan. Untuk itu mereka harus didorong agar dapat berperan
aktif memajukan desanya.
Ada banyak kegiatan
yang bisa dilaksanakan oleh pengurus perpustakaan desa untuk menarik perhatian
masyarakat sekitar agar mau mendatangi perpustakaan. Diantaranya, kegiatan
lomba untuk anak TK dan SD, seminar dan workshop untuk pemuda dan remaja,
pendidikan dan penyuluhan untuk kaum perempuan, serta pelatihan untuk pelaku
usaha mikro dan kecil yang ada di desa. Intinya bahwa setiap kegiatan yang mengajak
masyarakat untuk hadir, pelaksanaannya dipusatkan di gedung perpustakaan desa.
Hal ini sekaligus sebagai upaya mensosialisasikan keberadaan perpustakaan desa
sebagai pusat kegiatan belajar dengan berbagai macam layanan yang disediakan.
3.
Meningkatkan
Anggaran Untuk Pengembangan Perpustakaan Desa
Pembangunan tanpa
anggaran adalah mustahil. Maka untuk mewujudkan nomor 1 dan 2 di atas, perlu
dilakukan revisi terhadap poin-poin anggaran yang ada untuk kemudian
dialokasikan pada upaya mencerdaskan masyarakat melalui perpustakaan.
Dibutuhkan political will yang kuat
dari pemerintah desa untuk berani membuat anggaran khusus untuk pengembangan
perpustakaan desa baik secara fisik maupun non fisik.
Komitmen pemerintah desa
untuk membangun gedung perpustakaan yang bagus yang dilengkapi oleh sarana
fisik dan non fisik yang memadai tentunya membutuhkan anggaran yang tidak kecil.
Untuk itu, peran aktif serta dukungan pemerintah akan terwujud dalam bentuk
sinergitas yang dibangun dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) baik di tingkat desa,
kecamatan hingga kabupaten. Keterbatasan anggaran di tingkat desa hanya dapat
diatasi dengan membangun kemitraan yang kuat dengan berbagai pihak yang
memiliki komitmen dan kepedulian terhadap upaya mencerdaskan bangsa.
Semoga dengan tiga
langkah di atas, fungsi perpustakaan desa benar-benar dapat diwujudkan menjadi center of community engagement (pusat
kegiatan pelibatan masyarakat) yang memberikan mafaat besar bagi peningkatan
kualitas hidup masyarakat sekitarnya, sehingga
peran perpustakaan sebagai penggerak peradaban akan semakin nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^