Rabu, 01 Januari 2014

Cara JK Mengajarkan Sejarah

Sejarah bagi sebagian orang hanyalah sebuah kepingan kisah yang telah dilewati masanya. Sesuatu yang mungkin sudah tidak penting lagi untuk dibahas dimasa kekinian. Maka tidak heran jika banyak dari kita yang tidak tahu sejarah bagaimana bangsa ini ada dan bisa merdeka. Kita lupa bahwa kita sebenarnya dilahirkan oleh sejarah.

Akan tetapi, tidak demikian halnya bagi Jusuf Kalla. Pria yang akrab disapa JK ini memandang bahwa sejarah sangat berperan bagi perkembangan dan kemajuan (peradaban) kehidupan manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anak bangsa. Pemahaman itu yang kemudian ditularkan kepada anak cucunya agar mereka mengetahui betapa pentingnya arti sebuah sejarah.

Hari itu Ahad, 22 Desember 2013, Hotel Celebes Malino tiba-tiba ramai dengan keriuhan para tamu dan staf hotel yang bergegas menuju loby depan. Seakan berlomba menghampiri pintu untuk menyambut kedatangan sosok yang cukup dikagumi di Sulawesi Selatan itu, dan seluruh warga Indonesia umumnya. Tentunya tidak ada yang tidak mengenal sosok JK yang pernah menjadi wakil presiden pada periode pertama SBY  memimpin negara ini.

Begitu mendekati pintu masuk, para tamu dan staf hotel berlomba mendekati dan berebutan kesempatan untuk sekedar bisa bersalaman dan mengucapkan selamat datang kepada rombongan JK. Kebetulan waktu itu, di hotel Celebes Malino sedang dilaksanakan Workshop Peningkatan Usaha kepada kelompok Usaha Pesisir dari dua Kabupaten (Maros-Takalar), oleh Oxfam GB melalui program Restoring Coastal Livelihood (RCL). Maka kesempatan ini tak disia-siakan oleh peserta pelatihan yang sebagian besar adalah ibu-ibu untuk mendekat dan berjabat tangan dengan mantan wakil presiden yang juga berasal dari Sulsel itu.

Sambil berjalan melewati loby, beliau mengutarakan maksud kedatangannya di hotel tersebut. JK menanyakan salah satu ruang pertemuan yang pernah dia gunakan beberapa tahun yang lalu untuk sebuah misi perdamaian. Tanpa banyak bertanya, staf hotel langsung mengantar rombongan JK ke lantai 2 tempat dimana ruangan yang beliau maksudkan. Dan saat itu juga kami semua baru tahu kalau ruangan itu adalah yang sedang kami gunakan untuk kegiatan workshop. Secara otomatis kegiatan kami hari itu sedikit molor.

Setibanya di ruangan, JK langsung mengumpulkan seluruh anak dan cucunya yang saat itu ikut serta dalam rombongan. Kepada mereka JK menceritakan bagaimana ruangan itu digunakan sebagai tempat memediasi para tokoh yang sedang dalam konflik di Poso waktu itu. Ya, di sanalah tempat Perundingan Poso dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2001, yang menghasilkan 10 butir isi dari perjanjian yang disepakati bersama oleh perwakilan kedua belah pihak yang bertikai, yang lebih dikenal dengan Deklaraasi Malino untuk Poso.

Mendengar penjelasan dari JK, semua yang ada di ruangan itu manggut-manggut. Tak ketinggalan peserta workshop yang sejak dari pintu masuk ikut menemani beliau hingga ke ruangan. Dan kepada para staf hotel JK berpesan agar sebaiknya foto-foto Perundingan Poso dipajang di ruangan untuk mengenang peristiwa yang sangat bersejarah itu. Karena melalui perundingan itulah Poso bisa kembali dalam keadaan damai hingga saat ini. Bahkan menurut beliau, setiap generasi harus tahu bagaimana proses perdamaian  di Poso bisa tercipta pasca konflik.

“Deklarasi Poso itu sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang, karena itu adalah proses penciptaan perdamaian yang besar bagi negara ini, dan tentunya itu adalah bagian dari sejarah. Itulah alasannya mengapa saya bawa cucu-cucu saya kesini, agar mereka tahu sejarah. Dibanding berlibur ke luar (negeri), lebih bagus kesini kan sambil belajar sejarah”, tegas JK sambil tersenyum.

Wow, luar biasa JK. Negara ini memang butuh pribadi yang berkarakter seperti beliau. Pribadi yang tampil sederhana namun selaras dalam setiap kata dan tindakannya. Berbicara apa adanya tanpa perlu mengada-ngada. Cepat dan tepat dalam pengambilan keputusannya. Pembawaannya kalem namun tegas dalam kebijakannya. Berharap kedepan lahir lebih banyak lagi JK-JK lain yang siap memperbaiki keadaan bangsa yang sudah sakit parah ini. Semoga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^