Sejarah bagi sebagian orang hanyalah sebuah kepingan kisah
yang telah dilewati masanya. Sesuatu yang mungkin sudah tidak penting lagi
untuk dibahas dimasa kekinian. Maka tidak heran jika banyak dari kita yang
tidak tahu sejarah bagaimana bangsa ini ada dan bisa merdeka. Kita lupa bahwa
kita sebenarnya dilahirkan oleh sejarah.
Akan tetapi, tidak demikian halnya bagi Jusuf Kalla. Pria
yang akrab disapa JK ini memandang bahwa sejarah sangat berperan bagi
perkembangan dan kemajuan (peradaban) kehidupan manusia, baik sebagai pribadi
maupun sebagai anak bangsa. Pemahaman itu yang kemudian ditularkan kepada anak
cucunya agar mereka mengetahui betapa pentingnya arti sebuah sejarah.
Hari itu Ahad, 22 Desember 2013, Hotel Celebes Malino tiba-tiba ramai dengan keriuhan para tamu dan staf hotel yang bergegas menuju loby depan. Seakan berlomba menghampiri pintu untuk menyambut kedatangan sosok yang cukup dikagumi di Sulawesi Selatan itu, dan seluruh warga Indonesia umumnya. Tentunya tidak ada yang tidak mengenal sosok JK yang pernah menjadi wakil presiden pada periode pertama SBY memimpin negara ini.
Hari itu Ahad, 22 Desember 2013, Hotel Celebes Malino tiba-tiba ramai dengan keriuhan para tamu dan staf hotel yang bergegas menuju loby depan. Seakan berlomba menghampiri pintu untuk menyambut kedatangan sosok yang cukup dikagumi di Sulawesi Selatan itu, dan seluruh warga Indonesia umumnya. Tentunya tidak ada yang tidak mengenal sosok JK yang pernah menjadi wakil presiden pada periode pertama SBY memimpin negara ini.
Begitu mendekati pintu masuk, para tamu dan staf hotel
berlomba mendekati dan berebutan kesempatan untuk sekedar bisa bersalaman dan
mengucapkan selamat datang kepada rombongan JK. Kebetulan waktu itu, di hotel Celebes
Malino sedang dilaksanakan Workshop Peningkatan Usaha kepada kelompok Usaha
Pesisir dari dua Kabupaten (Maros-Takalar), oleh Oxfam GB melalui program
Restoring Coastal Livelihood (RCL). Maka kesempatan ini tak disia-siakan oleh
peserta pelatihan yang sebagian besar adalah ibu-ibu untuk mendekat dan
berjabat tangan dengan mantan wakil presiden yang juga berasal dari Sulsel itu.
Sambil berjalan melewati loby, beliau mengutarakan maksud
kedatangannya di hotel tersebut. JK menanyakan salah satu ruang pertemuan yang pernah
dia gunakan beberapa tahun yang lalu untuk sebuah misi perdamaian. Tanpa banyak
bertanya, staf hotel langsung mengantar rombongan JK ke lantai 2 tempat dimana
ruangan yang beliau maksudkan. Dan saat itu juga kami semua baru tahu kalau
ruangan itu adalah yang sedang kami gunakan untuk kegiatan workshop. Secara otomatis
kegiatan kami hari itu sedikit molor.
Setibanya di ruangan, JK langsung mengumpulkan seluruh anak
dan cucunya yang saat itu ikut serta dalam rombongan. Kepada mereka JK
menceritakan bagaimana ruangan itu digunakan sebagai tempat memediasi para
tokoh yang sedang dalam konflik di Poso waktu itu. Ya, di sanalah tempat Perundingan
Poso dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2001, yang menghasilkan 10 butir isi
dari perjanjian yang disepakati bersama oleh perwakilan kedua belah pihak yang
bertikai, yang lebih dikenal dengan Deklaraasi Malino untuk Poso.
Mendengar penjelasan dari JK, semua yang ada di ruangan itu
manggut-manggut. Tak ketinggalan peserta workshop yang sejak dari pintu masuk
ikut menemani beliau hingga ke ruangan. Dan kepada para staf hotel JK berpesan
agar sebaiknya foto-foto Perundingan Poso dipajang di ruangan untuk mengenang
peristiwa yang sangat bersejarah itu. Karena melalui perundingan itulah Poso
bisa kembali dalam keadaan damai hingga saat ini. Bahkan menurut beliau, setiap
generasi harus tahu bagaimana proses perdamaian di Poso bisa tercipta pasca konflik.
“Deklarasi Poso itu sangat penting untuk diketahui oleh
setiap orang, karena itu adalah proses penciptaan perdamaian yang besar bagi
negara ini, dan tentunya itu adalah bagian dari sejarah. Itulah alasannya
mengapa saya bawa cucu-cucu saya kesini, agar mereka tahu sejarah. Dibanding
berlibur ke luar (negeri), lebih bagus kesini kan sambil belajar sejarah”,
tegas JK sambil tersenyum.
Wow, luar biasa JK. Negara ini memang butuh pribadi
yang berkarakter seperti beliau. Pribadi yang tampil sederhana namun selaras
dalam setiap kata dan tindakannya. Berbicara apa adanya tanpa perlu
mengada-ngada. Cepat dan tepat dalam pengambilan keputusannya. Pembawaannya kalem
namun tegas dalam kebijakannya. Berharap kedepan lahir lebih banyak lagi JK-JK lain
yang siap memperbaiki keadaan bangsa yang sudah sakit parah ini. Semoga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^