Kamis, 23 Juni 2011

Pendamping UMKM Dilatih Pembukuan

Pimpinan BI membuka acara pelatihan
Untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayannya dalam mendampingi UMKM, para pendamping UMKM dibekali ilmu dan keterampilan Manajemen Keuangan dalam hal membuat Laporan Keuangan pada Pelatihan Pembukuan Bagi Pendamping UMKM yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPUMKM) Sulsel bekerjasama dengan Bank Indonesia. Pelatihan yang diikuti oleh 25 orang pendamping Koperasi dan UMKM dari berbagai lembaga ini berlangsung selama tiga hari, Selasa-Kamis, 21-23 Juni 2011 di Hotel Celebes Indah jalan Gunung Latimojong Makassar. 


Pelatihan dibuka oleh Pimpinan Bank Indonesia Sulsel, Lambok Antonius Siahaan, didampingi Peneliti Ekonomi Madya Senior Kantor Bank Indonesia (KBI) Makassar, Gusti Raizal Eka Putra dan Manajer LP UMKM Sulsel, Ahmad Firdaus. Dalam sambutannya, Pimpinan BI sangat mendukung dan akan terus memfasilitasi para pendamping dan meningkatkan kapasitas mereka dalam melayani pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha mereka. Adapun materi dibawakan oleh Sofyan Ali, salah satu praktisi akuntansi yang berpengalaman mendampingi UKM dalam bidang manajemen keuangan bersama Kamaruddin, salah satu widyaiswara  dari Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel.

Mengingat pembukuan ataupun manajemen keuangan adalah ruhnya usaha, pemateri menekankan kepada para pendamping untuk betul-betul memiliki kapasitas yang handal dalam membimbing UKM dampingannya untuk melakukan pencatatan keuangan dan pembukuan. Dengan administrasi yang tertib, UKM diharapkan mampu memenuhi harapan perbankan agar para pelaku UKM dapat mengakses pinjaman khususnya Kredit Usaha Rakyat atau KUR. Karena sebuah usaha yang akan mengakses pinjaman harus memenuhi criteria utama dari perbankan, yaitu bankable. Dan usaha yang dianggap bankable adalah mereka yang memiliki administrasi pencatatan yang tertib dan laporan keuangan yang valid.Pencatatan yang tertib menunjukkan profesionalisme pelaku UKM dalam mengelola usahanya, sedangkan laporan keuangan akan dianalisa untuk menetapkan apakah UKM tersebut mampu untuk memenuhi semua kewajiban hutangnya. Harapannya, kedepan para pendamping yang dilatih dapat bersinergi dengan pihak perbankan untuk membantu pemerintah dalam menyalurkan KUR sesuai dengan target yang ditetapkan. Hal ini juga dianggap akan mempermudah kerja pihak perbankan untuk mensosialisasikan KUR sekaligus memudahkan para pelaku UKM dalam mengakses perbankan.(Tya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^