Sabtu, 28 Mei 2011

Memajukan UMKM Melalui Pendampingan

Pendamping UMKM menyimak materi dari narasumber
UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah, adalah kegiatan ekonomi sector rill yang memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi bangsa. Bahkan UMKM dianggap tidak terkena imbas krisis ekonomi global yang melanda hampir semua Negara. Justru yang banyak mengalami bangkrut adalah perusahaan-perusahaan yang masuk dalam skala Besar. Berbicara tentang UMKM, tidak lagi sekedar berbicara pada tataran lokal, namun juga pada lingkup global. Karena saat
ini, UMKM bukan lagi sekedar isu nasional, namun telah menjadi isu global. Mengapa demikian, karena produk yang dihasilkan oleh UMKM diharapkan akan bermuara pada pasar internasional, dan bisa bersaing untuk merebut pasar yang sebelumnya lebih banyak dikuasai oleh usaha skala Besar. Terlebih di era yang saat ini tidak ada lagi sekat antar negara yang dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh, era teknologi dan informasi dimana setiap orang dapat berkomunikasi dengan siapa saja di bagian manapun di belahan dunia ini. Era teknolgi dan informasi inilah yang  dapat  dimanfaatkan oleh setiap pelaku UMKM untuk bisa memasarkan produknya dan menggaet pasar atau konsumen dari manapun juga. Pelaku UMKM dengan mudah mencari pembeli dari negara manapun tanpa harus membawa produknya ke sana. Intinya adalah bahwa potensi yang ada sekarang sangat memungkinkan UMKM muntuk menjangkau itu semua.

Dalam rangka memaksimalkan potensi tersebut, pelaku UMKM membutuhkan pendamping yang membantu mereka dalam membangun dan mengembangkan usahanya. Peran seorang pendamping yang juga sekaligus sebagai fasilitator, diharapkan akan membimbing pelaku UMKM dalam mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai target usahanya. Untuk mencapai itu semua, LP UMKM (Lembaga Pengembangan UMKM) Sulsel mengundang beberapa narasumber pada acara Temu Konsolidasi Pendamping UMKM yang dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Mei 2011, di ruang pertemuan Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel, A. Muh. Yamin, serta dihadiri kurang lebih 20 dari 30 Pendamping UMKM yang telah dilatih oleh LPUMKM untuk mendampingi UMKM di Sulsel.

Menurut A. Muh. Yamin, menjadi seorang pendamping UMKM dibutuhkan keikhlasan dan loyalitas yang tinggi untuk memfasilitasi pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. Bukan sekedar memenuhi tuntutan kerja, namun lebih dari itu, harus mampu mendampingi UMKM secara menyeluruh dalam memenuhi kebutuhan mereka akan jasa pendamping. Olehnya itu, seyogyanya pendamping UMKM tidak mengutamakan imbalan jasa dalam memberikan pelayanannya, agar apa yang dikerjakan tidak menjadi beban. Ditambahkan pula, bahwa secara kelembagaan, LPUMKM adalah bagian dari Dinas Koperasi Sulsel, sehingga 30 pendamping UMKM yang dinaunginya pun akan menjadi bagian dari Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel. Dengan demikian, dalam melakukan kegiatannya, pendamping UMKM diharapkan harus mampu berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya. Jadi tidak lagi bekerja secara individu atau bekerja sebagai oknum, namun harus membawa nama lembaga terkait agar tercipta koordinasi dan sinergitas dalam memberikan data yang dapat dipertanggungjawabkan.

Jaka Setiawan dari Bank Indonesia, memberikan masukan bagaimana menjadi pendamping yang memahami kebutuhan UMKM dampingannya, terutama dalam upaya memajukan usaha mereka. Pendamping juga diharapkan dapat membuka akses permodalan ke perbankan, agar pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya untuk mencapai target pendapatan yang mereka inginkan. Selanjutnya, motivasi dan tips pendampingan diberikan oleh Bapak Zainal dari Inkubator Bisnis, bagian Permodalan dan Akses Perbankan, yang juga sebagai salah satu dari anggota Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB). Menurutnya, menjadi pendamping UMKM harus mempunyai target, tidak sekedar mendampingi tanpa arah dan tujuan yang jelas. Karena tanpa target, kegiatan pendampingan menjadi tidak terpola dan akhirnya tidak memberikan hasil yang bidsa membantu kemajuan UMKM binaannya. Lagipula, dengan menjadi pendamping, kedepannnya karir mereka bisa berkembang menjadi seorang konsultan. Untuk itu, beliau memberikan beberapa tips agar target pendampingan bisa dicapai. Yang pertama, pendamping harus menentukan lokasi atau UMKM yang akan didampinginya, kemudian mengidentifikasi masalah yang ada pada UMKM tersebut. Setelah menemukan masalahnya, selanjutnya menganalisa apakah ada solusi yang bisa diberikan terhadap permasalahan yang ditemukan. Lalu kemudian tentukan beberapa alternative solusinya, dan stelah itu, selesaikan masalah dengan solusi yang sudah ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi seorang pendamping untuk membantu UMKM memecahkan masalahnya.

Di bagian akhir acara, Kepala Seksi Permodalan dan Jasa Keuangan Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel, Muh. Hasyim, menyampaikan informasi beberapa peluang untuk mengkases permodalan bagi UMKM. Diantaranya yaitu, Program Penguatan Koperasi Pedesaan dan Perkotaan, Program Fasilitasi Permodalan Melualui LPDB (Lembaga Penyaluran Dana Bergulir), Program Pengembangan Usaha Masyarakat melalui SMK/Pesantren/MA, Fasilitasi Pembiayaan Melalui BUMN / PKBL, Program Pendampingan Koperasi di Daerah, dan Jasa Pendampingan Tenaga Kerja yang akan dikirim ke Luar Negeri. Semua peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh pendamping UMKM untuk membantu binaannya mengakses bantuan dana bergulir atau mungkin juga hibah untuk digunakan dalam mengembangkan usaha yang mereka jalankan.

Temu Konsolidasi ini dilaksanakan oleh LPUMKM sebagai tindak lanjut dari Pelatihan Pendamping UMKM yang dilaksanakan pada November 2010, dengan tujuan untuk membangun senergitas yang semakin kuat dan sebagai sarana untuk saling berkoordinasi dan berbagi informasi dan pengalaman selama mendampingi UMKM. Kedepan LPUMKM mengagendakan akan melaksanakan Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan untuk membantu UMKM membuat Laporan Keuangan sesuai standar perbankan. Juga rencana pelatihan Teknik Penyusunan Proposal Pengajuan Pinjaman Modal khususnya yang terkait dengan Program yang digulirkan melalui Dinas Koperasi dan UMKM bekerjasama dengan beberapa Instansi dan BUMN. Dengan demikian, diharapkan kedepannya pendamping UMKM akan menjadi semakin profesional dalam memberikan pelayanannya kepada UMKM yang menjadi binaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^