Senin, 31 Januari 2011

Semarak: Workshop Bisnis Islami Plus 2011



Sekitar kurang lebih 120 orang yang berasal dari kalangan pengusaha muslim (Muslimpreneur), menghadiri Workshop Bisnis Islami Plus 2011 yang dilaksanakan oleh MakassarPreneur bekerjasama dengan Komunitas Pengusaha Rindu Syari’ah (PRS), pada hari Sabtu tanggal 29 Januari di Hotel La Macca UNM Gunungsari Jl.AP. Pettarani Makassar. Mereka berasal tidak hanya dari Makassar, namun juga dari kota Pare-Pare, Takalar, dan Kota Kendari Sulawesi Tenggara.
Kegiatan ini digelar dalam dua sesi, dimana pada sesi pertama diisi dengan Workshop “Global Islamic Business Tred 2011” yang materinya dibawakan oleh Bapak Fahmy Shadry dari Jakarta selaku Senior Business Advisor Strategic Solution Partner-Jakarta, dimana beliau juga adalah Ex Senior Manager The Nielsen Company Indonesia. Sedangkan pada sesi kedua diisi dengan Training “Tuhan, Inilah Proposal Hidupku (TIPH)” yang dipandu oleh Abdurrahman Patiwi (ARp), seorang Life Inspirator dan Trainer muda dari Makassar yang merupakan peraih lima besar peserta terbaik pada Trainer Bootcamp & Contest (TB&C) yang diselenggarakan oleh i2move Indonesia tahun 2010, yang juga tergabung dalam jejaring Trainer Expert - Indonesia Inspiring Movement Jakarta.
Fahmy Shadry, yang dua hari sebelumnya telah memberikan kuliah marketing di Unifa, kembali menegaskan adanya peluang-peluang bisnis yang dapat diisi oleh setiap orang (pengusaha) dengan melihat potensi-potensi yang ada dipasar (trend bisnis) saat ini. Bukan hanya dalam tataran wilayah lokal, namun juga global. Karena ketika bicara trend lokal, maka secara otomatis kita bicara trend global. Inilah yang pernah diprediksikan oleh Rasulullah SAW, bahwa suatu saat nanti, akan kembali zaman dimana kaum muslimin memberikan pengaruh dan peran yang besar dalam percaturan dunia. Inilah saat dimana kehidupan ekonomi akan kembali kepada aturan yang sesuai dengan syara’. Dalam kondisi ini ekonomi islam akan bangkit sehingga akan tercipta banyak peluang yang bisa diisi oleh pengusaha muslim. Syaratnya adalah cepat mengantisipasi perubahan. Cepat melihat kondisi. Cepat mengambil keputusan. Dan yang tidak tanggap, akan kalah.
Rasulullah sendiri telah melakukan itu ± 1400 tahun yang lalu, dimana beliau tanggap mengamati perubahan, menangkap peluang yang ada, kemudian memutuskan untuk menjalankan bisnis yang sesuai dengan peluang atau potensi yang diamatinya. Beliau mengamati kehidupan penduduk suatu wilayah, mengamati jumlah penduduknya, mengamati kebiasaan / perilaku mereka baik dalam hal makan, minum, pakaian hingga kebiasaan tidur mereka. Kemudian Beliau memenuhi kebutuhan penduduk setempat melalui barang dagangan (produk) yang dijualnya. Beliau mampu menciptakan pasar berdasarkan kebutuhan yang ada. Inilah yang sekarang dikenal dengan istilah Market Analisys atau Market Observation yang dalam bahasa Indonesianya disebut Penelitian Pasar. Subhanallah, Rasulpun telah mempraktekkan ilmu marketing dengan sempurna. Dari situlah kemudian muncul trend-trend bisnis yang sangat potensial.
Ada banyak hal yang dibahas dalam workshop kali ini, namun yang mendasar bagi seorang muslimpreneur adalah bagaimana menciptakan pasar dan membangun bisnis yang dikelola secara islami. Islamic Bisnis Trend adalah trend bisnis dalam setiap peluang yang dikembangkan dan dikelola secara islami, tidak hanya pada aqad namun pada semua lini menajemen usahanya terutama dalam hal pelayanan. Pelayanan Terbaik (sevice excellent / service with love) adalah sangat menentukan kemajuan sebuah bisnis dalam menjual produk dan menggaet pelanggan. Rasul SAW pun telah mengajarkan bagaimana kita harus berbicara yang baik ketika bertemu orang lain, menyapa dengan ramah, dengan wajah berseri-seri, mendengarkan keluh kesahnya, dan menepati janji kepadanya. inilah yang hampir semua perusahaan besar lakukan dalam rangka menggaet pelanggan, menciptakan kedekatan emosional dengan pelanggan dengan cara memberikan pelayanan prima, mendengarkan suara pelanggan, dan memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan janji perusahaan. Tujuannya adalah menjadikan manusia (dalam hal ini adalah pelanggan) sebagai mahluk yang utuh, karena manusia memiliki pikiran, hati, emosi dan spirit.
Hal berikutnya adalah membangun kepercayaan melalui brand (merek). Ciptakan brand yang kuat, juga kolaborasi. Jika branding kurang, kolaborasi kurang, pengusaha hanya akan menjadi small player (pemain kecil). Buat differensiasi produk, ciptakan nilai lebih yang tidak dimiliki oleh pesaing. Namun ingat, jangan sampai melariskan dagangan dengan banyak melakukan sumpah dan janji palsu. Hati-hatilah dangan sumpah. Hati-hatilah dalam memberikan janji kepada pelanggan. Terlalu banyak sumpah palsu dan janji bohong akan membuat pelanggan menjadi tidak percaya dengan bisnis anda. Jangan melariskan dagangan dengan cara yang tidak berkah. Intinya adalah bagaimana pengusaha muslim mampu menciptakan perusahaan yang betul-betul memenuhi ketentuan syara’. Karena sejatinya bahwa seorang muslimpreneur harus mampu menjadikan bisnisnya berorientasi dakwah, bukan sebaliknya menjadikan dakwahnya berorientasi bisnis. Hendaknya seorang muslim memiliki visi yang jauh kedepan, mampu berpikir tentang masa depan, bukan sekedar memikirkan masa pensiun, masa tua, atau masa dimana anak pada kuliah. Karena masa depan yang sebenarnya bukanlah itu, melainkan kehidupan akhirat. Ya, orientasi ukhrowi, bukan sekedar duniawi.
Di akhir workshop, saat sesi Tanya jawab dibuka, peserta menunjukkan antusiasme mereka melaluui pertanyaan yang diajukan. Bahkan sebagian penanya tidak bisa lagi dilayani karena keterbatasan waktu. Memasuki acara sesi kedua, yaitu Training Motivasi “Tuhan, Inilah proposal hidupku”, peserta kembali semangat mengikuti materi hingga selesai. Pada umumnya peserta mengapresiasi kegiatan ini dan mengaku mendapatkan banyak inspirasi untuk kemudian bisa menentukan arah dan tujuan hidup untuk kesuksesan dunia akhirat. Beberapa peserta yang berasal dari Sulawei Tenggara ingin mengadopsi kegiatan ini ddengan melaksanakan acara serupa di kota Kendari. Selain itu, workshop bisnis islami 2011 ini dijadikan momen untuk merangkul pengusaha muslim yang rindu akan tegaknya syari’ah untuk bergabung dalam komunitas Pengusaha Rindu Syari’ah (PRS) wilayah Sulawesi Selatan yang kepengurusannya akan segera dibentuk dalam beberapa waktu kedepan. Semoga ini bisa menjadi wadah bagi muslimpreneur untuk saling bersinergi mambangun ukhuwah melalui silaturahmi intensif dalam sebuah komunitas dengan visi jihad ingin memajukan ekonomi islam melalui dakwah yang dibangun dalam sistem bisnis yang dijalankan. Semoga!

see also:
http://www.makassarpreneur.com

2 komentar:

  1. mantap, maju terus bisnis syariah

    BalasHapus
  2. Amiin.... saatnya bersyari'ah dalam sgala aktivitas hidup... syukron komennya..

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^