Sabtu, 14 Mei 2011

Bantaeng, Butta Toa Yang Makin Maju


Membicarakan Bantaeng seakan tak pernah kehabisan topik. Ada saja yang menarik yang dapat diangkatmenjadi bahan pembicaraan tentang Kabupaten yang satu ini. Tidak berlebihan memang, karena setiap orang yang berkunjung ke sana, akan pulang membawa cerita tersendiri perihal yang dialami dan dirasakannya selama di Bantaeng. Saya pribadi menyimpan banyak kesan mendalam, dari perjalanan saya seminggu disana (ini adalah kunjungan saya yang ketiga kalinya )dalam rangka memberikan pelatihan kewirausahaan bagi pemuda putus sekolah pada awal April yang lalu. Lantas apa yang menarik dari itu? Bukan, bukan kegiatan itu yang ingin saya bicarakan disini. Namun hal lain yang tidak terkait dengan kegiatan saya selama disana yang akan saya uraikan. Lebih tepatnya mungkin mengenai perubahan yang saya rasakan terhadap Bantaeng beberapa tahun yang lalu dibandingkan dengan Bantaeng saat ini. Saya bingung sebenarnya ingin mulai dari mana, tapi saya akan coba merunut dari hal terpenting yang menurut saya sangat berperan dalam perkembangan Bantaeng saat ini.
Bukti Komitmen Pemerintah
Saat Audiensi di Rujab Bupati Bantaeng
Saya masih ingat ketika dua tahun yang lalu, rombongan kami para trainer mendapat kesempatan untuk bertemu Bapak bupati Nurdin Abdullah di Rumah jabatan Bupati Bantaeng. Waktu itu, beliau belum lama terangkat sebagai bupati di sana. Olehnya itu, apa yang beliau sampaikan kepada kami sebagian besar masih dalam bentuk wacana atau rencana kerja yang ingin diwujudkan selama periode kepemimpinannya. Dan itu terekam jelas dalam benak saya tentang program-program kerja yang dipaparkan.
Saat itu, bukan hanya kami yang mendapat kesempatan bertemu beliau, akan tetapi sebelum kami ada beberapa tamu dari beberapa perwakilan yang juga mendapat kesempatan yang sama. Dan setelah kamipun masih ada yang antri untuk bertamu. Luar biasa padat jadwal beliau menerima kunjungan para tamu dari berbagai perwakilan dan kepentingan. Namun hal itu tidak membuat bupati yang muda itu lelah dan bahkan tetap menyunggingkan senyum khasnya. Komitmennya untuk melayani kebutuhan setiap warganya bukanlah isapan jempol belaka. Pengakuan itupun lahir dari para warga yang memang merasakan kedekatan dengan pemimpinnya sekarang yang sebelumnya tidak pernah mereka rasakan.
Dua tahun yang lalu, belum Nampak perubahan yang berarti karena semuanya masih dalam bentuk rencana kerja. Penampilan kotapun belum mengalami perubahan apa-apa. Semuanya masih biasa saja. Wajar, karena usia kepemimpinan Bupati yang baru masih seumur jagung. Tapi kali ini, saya pribadi terkejut dengan perubahan drastis yang saya saksikan. Keadaan kota yang semakin bersih dan selalu diupayakan untuk tetap dalam keadaan bersih membuat mata nyaman untuk memandang kesetiap sudut kota. Kondisi kebersihan kota yang di Makassar sendiri sangat jarang saya temukan. Geliat pembangunan yang terus bergerak bisa disaksikan di beberapa bagian kota. Salah satu contoh pembangunan yang sekarang diwujudkan adalah jalan terusan sepanjang pantai yang kedepannya akan mempermudah akses bagi penduduk untuk mencapai pelabuhan. Beberapa pabrik pun mulai berdiri. Kwasan industry yang ingin dibangun di wilayah Arakeke menjadi bukti komitmen sang Bupati yang ingin  memajukan Bantaeng menjadi daerah yang lebih maju dibanding kabupaten lainnya. Mungkin karena latar belakang sang pemimpin yang berasal dari kalangan pengusaha yang menjadi mtotor penggerak semua perubahan itu, namun yang jelas, siapa pun bisa mewujudkan hal serupa di wilayah manapun jika dia memiliki komitmen yang kuat terhadap tanggungjawab kepemimpinan yang diembannya.
Wujud Kesadaran Masyarakat
Perubahan yang tampak pada Kabupaten Bantaeng tidak akan pernah terjadi jika warganya tidak turut andil. Buktinya, tidak hanya di jalan besar dalam kota yang terlihat bersih dan tertata indah, namun ketika saya melewati lorong-lorong kecilpun, pemandangan yang sama dapat saya saksikan di setiap rumah penduduk. Ini menunjukkan bahwa masyarakat di sana  sudah memiliki tingkat kesadaran yang tinggi akan peran dan tanggung jawab mereka  dalam memajukan pembangunan daerahnya. Tentunya semua itu bukan pekerjaan yang mudan dan butuh proses untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat disana. Bukan perkara mudah untuk merubah sebuah kebiasaan. Tapi paling tidak hal diatas memberi gambaran bahwa kepatuhan warga untuk mengikuti anjuran pemerintahnya adalah hal yang membutuhkan proses dan kerja keras. Dibutuhkan karakter pemimpin yang tegas namun berwibawa untuk bisa membuka ruang komunikasi dengan warganya. Pemimpin yang mampu menjadi tuntunan (yang mampu menuntun dengan bijak), bukan menjadi tontonan (sekedar ingin menunjukkan kekuasaannya) di hadapan rakyatnya. Pemimpin yang mampu menciptakan kedekatan dan membangun hubungan emosional, sehingga setiap perkataannya akan selalu didengar dan diikuti oleh rakyatnya.
Kemajuan UKM
Showrrom Produk Lokal
Salah satu yang sangat saya kagumi dari pemerintah kabupaten Bantaeng saat ini adalah perhatian mereka terhadap nasib para pelaku UMKM disana. Beberapa pelaku UMKM mengakui jika selama kepemimpinan bupati sekarang, mereka dipermudah dalam mengurus segala urusan yang berkaitan dengan usaha mereka, mulai dari mengurus izin, mendaftarkan produk, kemasan dan label produk, bahkan akses pasar dan permodalan difasilitasi oleh pemerintah, mengingat usaha mikro dan kecil belum bisa mandiri saat mulai dijalankan. Ketika usaha itu sudah bisa mandiri, pemerintah akan melepaskan secara perlahan untuk menghindari ketergantungan mereka terhadap bantuan pemerintah. Menurut saya, ini adalah keberhasilan yang patut diacungi jempol, mengingat sebagian pemerintah kabupaten dan kota  baru bisa berwacana dengan retorika soal pengembangan kewirausahaan, Bantaeng sudah melangkah dengan melakukan langkah konkret yang bisa disaksikan oleh siapa saja yang berkunjung ke sana. Jika saja semua pemerintah kota / kabupaten sudah mampu seperti ini, Gerakan kewirausahaan Nasional yang dicanangkan oleh presiden akan sukses, sehingga persoalan bangsa dalam hal kemiskinan dan pengangguran akan bisa diatasi.
Sehari sebelum kembali ke Makassar, saya dan beberapa teman mengunjungi  rumah kemasan dan showroom produk local yang sudah dikemas dan siap dipasarkan. Dari situ kami mendapat gambaran, bahwa salah satu yang membuat Bantaeng menjadi lebih maju dari daerah lainnya yaitu kemajuan UKM yang disadari telah memberi kontribusi besar bagi pendapatan daerah setempat. Jika suatu daerah ingin maju, maka yang utama harus dimajukan adalah sector usaha riilnya, sehingga akan tercipta lapangan kerja yang besar dan angka kemiskinan menurun karena sebagian basar warganya sudah dapat membiayai hidupnya melalui usaha mandiri yang mereka jalankan.
Pembangunan Dimana-mana
Saat ini bantaeng sedang membenahi jalan-jalan Provinsi yang melintasi tengah kota. Maka dapat dimaklumi jika perjalanan kearah Bulukumba menjadi sedikit terhambat akibat perbaikan jalan yang sedang dikerjakan. Tentunya jika jalan-jalan menjadi bagus, akan membuat jalur transportasi lebih lancar dan kegiatan ekonomi pun menjadi lebih hidup karena distribusi barang tidak mengalami hambatan.
Pantai di bagian selatan kota Bantaeng kini dalam tahap reklamasi. Pemandangan yang dulunya terkesan biasa-biasa saja, kini beranjak kepada upaya memberikan pemandangan yang eksotis bagi setiap pengunjungnya. Tidak heran jika di sore hari banyak warga yang datang untuk sekedar melepas penat sambil menikmati hembusan sejuk angin laut. Beberapa rencana bangunan telah disiapkan lokasinya dengan memasang papan nama dan gambar rancangan gedung yang akan berdiri di lokasi tersebut. Seketika terbayang potret Kota Bantaeng yang dalam waktu tidak lama lagi akan disulap menjadi mini metro di selatan Kota Makassar.
Di sebelah Timur Kota menuju ke arah Bulukumba, tepatnya di Kelurahan Arakeke, telah berdiri Rumah Kemasan yang berdampingan dengan pabrik kripik buah dan pengolahan hasil laut. Sebuah kawasan yang dicanangkan sebagai Kawasan Industri Kota Bantaeng yang juga telah dilengkapi dengan showroom yang disediakan untuk produk-produk lokal hasil indsutri UKM setempat. Sungguh, hal itu adalah bukti bahwa pemerintah di sana tidak sekedar menyampaikan mimpi dan angan-angan lewat program-program yang dijual saat kampanye saja, yang kemudian hanya akan menjadi pepesan kosong semata. Akan tetapi pemerintah telah berhasil merubah pola pikir warganya dan mengajak mereka untuk terlibat langsung dalam membangun daerahnya.
Semoga ini dapat menjadi contoh bagi kabupaten/kota lainnya di Sulsel, sehingga kemajuan dan kemandirian ekonomi di Provinsi ini menjadi segera terwujud dan mengangkat Sulsel kepada taraf keberhasilan pembangunan yang lebih tinggi dibanding provinsi lainnya di Indonesia. Jika hal tersebut bisa dicapai, maka Sulsel akan menjadi barometer kesuksesan pembangunan ekonomi dalam upaya mensejahterakan kehidupan rakyatnya. Segera wujudkan!

2 komentar:

  1. saya bangga teman sudah dapat bercerita tentang kondisi kotaku....aku jadi malu sebagai warga bantaeng yang tidak dapat menyadari hal itu sebagai sebuah kemajuan.....ada banyak cerita di bantaeng, namun masih luput di depan mata, segelintir orang memaknai pembangunan dibantaeng belum dapat dijadikan kategori keberhasilan, namun setelah membaca blog ini saya kemudian tersadar bahwa kenapa orang lain yang memuji kotaku sementara saya sendiri belum menyadari bahwa memang benar kotaku adalah kota yang bersih

    BalasHapus
  2. Trimakasih,,, Komentarnya. Bantaeng menjadi perhatian saya sejak bupatinya dipimpin oleh Bpk Nurdin Abdullah. karena Sy tertarik dgn karakter beliau yg wirausahawan/pengusaha. Dan beliau membuktikan apa yg disampaikan saat kami bertemu beliau di Rujab. Sy bangga meski sy bukan org Bantaeng, tp sy banyak teman di sana. Kebetulan kenal beberapa teman dari Fasilitator Bumdes jg. Alhamdulillah, alumni yg kami latih sdh banyak yg buka usaha.. mg Bantaeng maju terus...
    Salam sukses,
    Tya

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.... Silahkan memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan... ,, ^_^